BAGIAN 3

Ibu Andin masih tidak percaya apa yang baru saja ia alami. “ Anakku akan diculik.  Tapi itu tidak mungkin. Bukankah aku orang tak punya atau …... jangan jangan ………, mereka mengira anakku anak majikanku. Lindungilah keluargaku, Ya Tuhan !”

            Hari itu adalah hari yang melelahkan dan membuat stress ibu Andin. Suaminya yang ditunggu pulang kerja belum juga pulang. Kecemasannya semakin bertambah. Tepat kumandang adzan Magrib terdengar suara orang membuka pintu. Harjo, ayah Andin sudah pulang. Saroh, istrinya segera menyambutnya dengan membawakan secangkir kopi yang biasa ia siapkan sehabis Harjo pulang kerja. Suami istri itu sangat harmonis dan saling menyayangi karena mereka baru saja membina rumah tangga. Tidak ada masalah dalam kehidupan mereka meskipun hidup mereka pas-pasan.

            Menjelang tidur Saroh menceritakan kejadian yang baru saja ia alami. Harjo sangat terkejut. Ia menyarankan Saroh istrinya untuk berhati-hati karena siapa saja bisa menjadi sasaran penculikan. Saroh menjadi takut. Ia takut laki-laki itu akan memata-matainya dan mencari kelengahan dirinya hingga membawa Andin pergi. Saroh tidak bisa tidur ia terus kepikiran dan dipermainkan oleh pikirannya sendiri. Begitupun Harjo, ia mulai tidak tenang. Ia juga mulai dipermainkan oleh pikirannya sendiri.

Rembang, 3 Juli 2020

Salam Literasi