Jony Hartanto

Terlahir dan diperingati seluruh rakyat Indonesia setiap tanggal 1 Juni . Mengambil jurusan Bahasa ketika di SMA sebagai passion. Sempat berhenti me...

Selengkapnya
Navigasi Web
GITAR TUA

GITAR TUA

Sudah dua puluh tahun lebih gitar tua itu menemaniku. Entah mengapa tiba-tiba aku tertarik padanya. Hobiku memang menyanyi dan aku hampir hafal semua lagu-lagu. Menyanyi dengan diiringi gitar sangatlah asyik. Aku sendiri dan teman-temanku akan betah berkumpul dan bernyanyi bersama-sama jika ada teman yang memainkan gitar. Aku sendiri tidak bisa bermain gitar tapi entah mengapa setiap ada orang yang memainkan gitar kok aku merasa tertarik.

Gitar tuaku tidak mahal. Bahkan dibilang sangat murah. Aku membelinya ditahun 1995. Kejadiannya adalah ketika aku sedang JJS alias jalan-jalan sore. Mataku seakan terhipnotis tertuju pada sebuah kios. Di sisi kiri dinding kios menempel sebuah benda kecil , berwarna coklat dan bentuknya bagus. “ Dalam hati aku hanya berkata.” Bagus dan unik”. Akupun terus berjalan menelusuri trotoar yang penuh dengan pedagang yang menjajakan barang dagangannya. Hari sudah mulai gelap dan aku memutuskan untuk pulang.

Di jalur yang sama aku melewati kios itu kembali. Pikran dan hatiku menggerakkan langkah kakiku untuk berbelok di kios itu. Banyak barang dagangannya dan ternyata banyak yang unik. Kutunjuk sebuah gitar kecil nan mungil itu. Aku coba tanya berapa harganya. Betapa terkejutnya aku, gitarr itu murah luar biasa. Hanya tujuh ribu lima ratus rupiah. Tanpa menawar aku langsung menyuruhnya membungkusnya.

Gitar itu kutempel di dinding kamarku seperti di kios. Aku selalu memandanginya bila di kamar.

Dia selalu mengingatkanku , menegurku j dan berani menyuruhku bahkan menggertakku untuk segera melakukan kegiatan atau pekerjaan . Dia tidak ingin aku jadi pemalas dan berusaha mendidikku tidak menjadi orang pemalas.

Suatu hari sepulang kerja aku sangat kaget dan sedih. Gitar tuaku jatuh dan tidak berfungsi lagi. Detak jantungnya yang selalu berputar berhenti sudah. Aku lmeihat tidak ada yang rusak atau patah bahakn lecet. “ Syukurlah ”hati kecilku berkata. Aku angkat dan kuletakkan di atas kasur. Aku mengelapnya dan membersihkan kotoran-kptoran yang menempel di tubuhnya. Sedikit demi sedikit gitar itu kembali bersinar. Aku tidak ingin kehilangan dia. Kuberikan energi baru padanya yang kupasang dibelakang tubuhnya. Tak disangka detak jantungnya berputar lagi dan kembali normal. Aku merasa lega dan senang. Aku belum bisa lepas dengannya hingga sekarang. Aku selalu merawat dan menjaganya agar tetap awet. Tanpa dia hidupku tidak akan karuan. Mungkin aku akan selalu terlambat dan tidak lagi tahu apakah masih kepagian, sudah kesiangan atau kemalaman. Sungguh aku sangat menyayangi jam dindingku yang nyentrik alias unik.

Rembang, 9 Juli 2020

Salam literasi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post