Anak Itu....(Tantangan Gurusiana 365 Hari Ke-58)
Husain telah melalui perkuliahannya di salah satu perguruan tinggi Kota Padang. Sekarang dia berada pada tingkat tiga. Mata kuliah jurusan dan umum hampir selesai dilaksanakannya. Tinggal mata kuliah KKN, Praktik Industri dan Skripsi. Dia menargetkan untuk wisuda 3,5 tahun. Dalam waktu satu semester, dia mengisi Kartu Rencana Studi (KRS). Tertera di KRS tersebut ada 3 mata kuliah dengan muatan 14 SKS.
Setelah mendaftarkan diri mengikuti KKN, ternyata dia ditempatkan di daerah terisolir. Daerah tersebut berada di Kabupaten Limapuluh Kota. Daerahnya berdekatan dengan tapal batas Provinsi Sumatra Barat dan Riau. Kondisi alamnya cukup memprihatinkan. Transportasi ke sana menggunakan kuda beban. Selain itu ada juga jalan sungai dengan menggunakan kapal tempel.
Husain sedikit kaget melihat kondisi alam yang ditemuinya. Awalnya dia sedikit meringis melintasi daerah tersebut. Dengan sedikit menyingsingkan celana, dia menjaga supaya celananya tidak kotor oleh lumpur jalanan. Jalan kampung yang masih bertanah dan ditimba hujan lebat empat hari. Tanah menjadi lembab dan lunak. Lalu dilintasi beberapa kendaraan, akhirnya becek.
Dalam hatinya dia menyesali keputusan pihak kampus. Mengapa harus mengambil daerah tersebut untuk KKN. Dosen pembimbingnya menenangkannya dan memberikan gambaran dari KKN dan tujuan KKN tersebut nantinya di dunia nyata. Lambat laun Husain bisa menerima keadaan tersebut.
Sesampaipai di kantor desa, Husain dan beberapa orang temannya menuju ke kantor kepala desa. Beberapa aparat desa menyambut mereka dengan hangat. keadaan ini membuat mereka semakin yakin untuk mengadakan KKN di desa tersebut. Kepala desa memberikan pengarahan tentang gambaran desa secara umum. Lalu, beliau menunjukkan tempat tinggal mahasiswa selama mereka KKN. Husain memberikan pengarahan balasan dan program kegiatan mereka selama KKN.
Mahasiswa KKN melawati hari pertamanya di sana. Suasana yang sedikit kacau dan kikuk pun terjadi. Bagi mereka yang biasa manja dalam kehidupan kampusnya merasa pusing tujuh keliling. Mereka termenung dan tak tahu apa yang akan dilakukan. Namun bagi yang sudah mandiri, mereka dapat melewatinya dangan tenang.
Husain sendiri merupakan anak rumahan yang selalu dimanja oleh orang tuanya. Kondisi ini merupakan sebuah hal yang tersulit bagi dia. Lampu minyak tanah dan dapur alami untuk memasak membuatnya bingung. Biasanya di rumah atau di kampusnya dia tinggal mencolokkan ke stop kontak. Lalu apa yang dimasak tinggal menunggu saja.
Bersambung.....
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar