Josmartin Peto M

Life is like sailing the boat in the middle weavy ocean into direction island. If we want our boat face up or face down, it depends on yourselves, you shoukd be...

Selengkapnya
Navigasi Web
Anak Itu....(Tantangan Gurusiana 365 Hari Ke-60)

Anak Itu....(Tantangan Gurusiana 365 Hari Ke-60)

Tono menjalani kehidupan berumah tangga dengan bermalas-malasan. Biasanya dia bekerja bertukang dengan ayahnya. Jika tidak ada tawaran kerja dia pergi mengangkat papan dari puncak bukit. Lalu, dia diberi upah per lembar papan. Papan ini merupakan usaha ilegal di tengah rimba.

Lain halnya dengan Husain. Semenjak dia diusur di malam terakhirnya KKN. Hatinya tidak tenang. Namun dia berusaha menghilangkan kenangan buruknya. Nasib untung baginya. Pihak perguruan tinggi dan orang tuanya pun tidak mengetahui perihal tersebut. Sepertinya seluruh teman KKN nya juga bungkam. Ini demi menjaga nama baik perguruan tinggi mereka.

Husain pun melewati hari-hari seperti biasa. Bedanya dia tidak anak manja lagi. Apa saja pekerjaan dilakukan sendiri. Rasa malas dan ketergantungan pada orang lain menjadi hilang. Dengan penuh semangat dia menyelesaikan perkuliahannya. Orangtunya pun bangga dan tidak heran melihat perubahan ini. Malahan mereka selalu menyanjungnya.

Niat hatinya untuk menyelesaikan kuliah 3,5 tahun pun terlaksana. Dia bisa menyelesaikan target tiga mata kuliahnya. Setelah KKN. dia melanjutkan kuliah praktik lapangan kependidikan di salah satu SLTA di kota kelahirannya. Lokasi ini tidak jauh dari tempat KKN nya. Lebih kurang sepuluh kilometer atau tigapuluh menit perjalanan.

Awal praktik mengajar ada rasa was-wasnya jika ada orang lain mengetahui tragedi pahitnya. Namun praktik lapangan ini dapat berjalan dengan baik. Seolah-olah semua berlalu tanpa ada tantangan berati. Sambil praktik lapangan dia menyelesaikan skripsinya dengan baik. Dia membuat appointment dengan pembimbing skripsi untuk berkonsultasi satu kali seminggu.

Hari bahagia pun tiba. Husain wisuda dengan nilai terbaik. Dia merupakan mahasiswa yang dapat menyelesaikan perkuliahannya dalam waktu yang cepat. Orangtuanya pun memiliki kebanggaan tersendiri atas prestasi anaknya.

Hari pun berlalu dan Husain pun mengabdikan diri sebagai PNS di salah satu SLTA di kota kelahirannya. Dia menjadi guru idola di mata siswanya. Penampilannya yang selalu rapi, suka bergurau dan tegas membuatnya menjadi guru yang disegani.

Sepuluh tahun kemudian Husain semakin matang dan berwibawa. Sayangnya dia masih membujang. Ternyata keadaan dirinya yang tenang bertolak belakang dengan perasaannya. Dia masih memikirkan si buah hatinya. Ada rasa ingin mengunjungi dan bermain dengannya. Namun niat hati pun tertunda karena ada rasa takut yang mengganjal. Rasa bersalah telah menjadi laki-laki pengecut dan tak bertanggung jawab.

Ketika kegiatan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru), Husain merupakan panitia pelaksana. Waktu dia duduk seorang satpam mendekatinya. Dia mengatakan bahwa ada siswa SLTP minta tolong untuk diloloskan sebagai siswa baru.

Bersambung.....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post