Josmartin Peto M

Life is like sailing the boat in the middle weavy ocean into direction island. If we want our boat face up or face down, it depends on yourselves, you shoukd be...

Selengkapnya
Navigasi Web
Anak Itu....(Tantangan Gurusiana 365 Hari Ke-61)

Anak Itu....(Tantangan Gurusiana 365 Hari Ke-61)

Husain segera menuju ke kantor satpam. Dengan penasaran dia melangkah menuju tempat kerjanya. Dia melihat seorang remaja memakai seragam putih dongker. Tertulis di lengan kanan baju tertulis nama salah satu SLTP di Limapuluhkota. Wajah remaja tersebut sangat tampan. Cukup lama Husain mengamatinya. Ada sebuah desiran di dadanya. Tapi dia tidak tahu apa penyebabnya.

Lamunan Husain terganggu ketika satpam menunjukkan anak yang dimaksud. Dia memperkenalkan remaja tersebut sama Husain. Yandi, itulah nama yang disebutkannya. Yandi dengan santun menyalami Husain dan mencium tangannya. Lalu Husain menanyakan keseriusan remaja tersebut masuk ke SLTA tersebut. Yandi pun meyakinkan jika dia hanya mendaftar ke tempat tersebut.

Husain hanya mengakan jika Yandi untuk mengikuti semua prosedur terlebih dulu. Hasil dari penerimaan peserta fidik baru menyusul. Husai meninggalkan mereka karena harus buru-buru ke ruangan. Terlihat antrian panjang tak terbendung. Husain pun lupa menanyakan perihal lain kepada Yandi.

Husain pun melanjutkan pekerjaannya. Namun pikirannya tidak fokus. Kenapa jantung berdegub kencang ketika menatap Yandi. Dia terpikir kemudian kenapa tidak bertanya tempat tinggal Yandi. Dia bergumam jika anaknya masih hidup pasti seumuran dengan Yandi. Dia pun memiliki kemiripan wajah dengan Yandi.

Sebulan pun berlalu. Hari yang ditunggu oleh calon peserta didik baru pun tiba. Dengan deg-degan mereka membaca lembar pengumuman yang ditempel di tiga tempat. Yandi pun tak mau ketinggalan. Dia ikut berdesakan di antrian panjang yang kacau. Hatinya berbinar-binar. Namanya tertera di lembar yang ke-4.

Dia pun pergi ke Pak Satpam dan mengatakan jika dia lulus. Pak satpam mengucapkan selamat. Waktu itu matanya tertuju ke meja piket guru. Terlihat Husain sedang duduk membaca koran. Dia membawa Yandi ke sana. Dengan spontan Yandi menyodorkan tangannya untuk bersalaman. Dia berterima takih atas bantuannya. Husain membalasnya dengan gembira. Dia mengatakan kalau itu murni usaha Yandi, bukan atas pertolongannya.

Selanjutnya Husain menyarankan Yandi untuk langsung mendaftar ulang karena waktunya cuma tiga hari.

Bersambung....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post