Pembelajaran di aeal semester ganjil dimulai. Yandi mengikuti kegiatan Masa Orientasi Siswa selama dua minggu. Dia mengikuti dengan penuh semangat. Dia mudah bergaul dengan teman barunya. Canda dan tawa dia lewati bersama teman-teman barunya. Bahkan teman-teman perempuan lebih banyak mendekat karena kegantengannya.

Ada satu anak perempuan yang selalu menarik perhatiannya. Ketika kegiatan berkumpul di aula, dia sengaja mencari tempat duduk yang berdekatan dengan anak perempuan tersebut. Namanya Isna. Gadis cantik berlesung pipit dan kulit kuning langsat. Pembawaannya tidak sombong. Tidak seperti anak perempuan lain, dia lebih menjaga sikapnya sebagaii petempuan. Hal inilah yang membuat Yandi menjadi penasaran.

Di hari terakhir MOS Yandi menyatakan perasaan sukanya sama Isna. Tanpa disadari Yandi ternyata Isna juga menaruh hati sama Yandi, laki-laki tampan dan periang. Dia tidak nakal dan berperangai baik. Itulah ungkapan Isna. Isna menyambut perasaan Yandi dan menerimanya sebagai pacar. Namun Isna memberi syarat jangan tinggal pembelajaran gara-gara mereka pacaran.

Hal ini diketahui oleh Husain. Dia sangat was-was. Dia tidak mau jika petaka yang telah dia lakukan 16 tahun sebelumnya juga dilakukan Yandi. Lalu, di waktu pulang sekolah dia memanggil Yandi dan mengajaknya makan siang di sebuah kantin sekolah. Yandi sangat senang karena ditraktir oleh guru pujaannya. Ternyata Yandi juga sangat kagum sama Husain.

Husain membuka percakapan dengan Yandi. Dia mengatakan bahwa dia telah menganggap Yandi seperti anak kandungnya sendiri. Walaupun dia belum nikah namun aura kebapakannya sudah kelihatan. Selanjutnya Husain menasihati Yandi dengan tenang. Dia berharap Yandi untuk selalu berhati-hati berhubungan dengan lawan jenis. Jangan sampai kebabalasan.

Dia tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padanya. Dia juga berpesan jika Yandi perlu bantuannya jangan sungkan-sungkan mengatakannya. Yandi pun dengan santun menanggapi apa yang diucapkan Husain. Dia berjanji akan melakukan hal yang terbaik

Dia merasa betul-betul mendapatkan seorang ayah yang baik dan penuh perhatian. Di rumahnya, ayahnya tidak peduli pada keberadaannya. Dia lebih oeduli kepada adiknya. Cuma ibunya yang peduli terhadapnya. Hal inilah yang menimbulkan rasa dendam. Dua sering perang mulut. Malahan beberapa kali hampir bertinju. Untunglah ibunya dapat memisahkannya.

Yandi belum tahun jika dia bukan anak kandung ayahnya. Semua orang merahasiakannya.

Bersambung....