Namun Tono tetap nyinyir menanyakan keadaan istrinya. Sekali lagi Jono dan Husain memintanya untuk diam. Akhirnya Tino menurut walaupun sedikit gusar. Terlihat ada raut penyesalan di wajahnya. Dia berjalan hilir mudik untuk membuang rasa tak sabarnya.

Semua terperanjat ketika melihat Ratih dibawa ke ruang perawatan. Dia terbaring lemah di atas kereta dorong. Mereka bertiga mengikuti dari belakang. Perawat memasukkan Ratih di VIP Melati. Tono protes sama Husain dan Jono. Dia mengkhawatirkan bagaimana cara pembayarannya. Ruang VIP biayanya sampai jutaan per malam, ditambah lagi biaya perawatan. Husain dengan spontan mengatakan bahwa dia yang akan menanggung semuanya demi orang yang dicintai dan ibu dari anaknya.

Tiba-tiba Husain teringat Yandi. Dia harus tahu jika ibunya masuk rumah sakit. Lalu dia menarik Jono. Dia meminta supaya Andreas membawa Yandi ke rumah sakit. Dia juga mengatakan sama Tono bahwa Yandi mau ke rumah sakit. Dia berharap supaya tidak ada kekacauan nantinya. Dia meminta hangan sampai menyakiti Yandi

Jono menelepon Andreas untuk membawa Yandi ke rumah sakit kota. Biar lebih cepat dia menyuruh untuk memakai motor Husain. Dengan segera Andreas ke kota menuju rumah Husain. Setiba di sana dia mengatakan sama Yandi jika ibunya masuk rumah sakit. Dengan perasaan cemas dan sedih Yandi berkemas ke rumah sakit bersama Andreas.

Dua jam kemudian Yandi dan Andreas muncul. Yandi terkejut melihat Tono. Ada rasa marah yang tak termaafkan pada dirinya. Namun Andreas segera menahan supaya Yandi tidak mendekat. Lalu dia menuju Husain dan bersalam menciumi tangannya. Melihat keadaan tersebut ada rasa cemburu dan jengkel dari Tono. Dia tidak menghargainya sebagai ayahnya. Dia lebih cemas jika nanti Yandi mengetahui Husain adalah ayah kandungnya.