Josmartin Peto M

Life is like sailing the boat in the middle weavy ocean into direction island. If we want our boat face up or face down, it depends on yourselves, you shoukd be...

Selengkapnya
Navigasi Web
Anak Itu......(Tantangan Gurusiana 365 Hari Ke-76)

Anak Itu......(Tantangan Gurusiana 365 Hari Ke-76)

Ratih dirawat inap lebih kurang satu minggu. Dokter mengambil tindakan lanjut setelah Ratih siuaman dari komanya pada hari ke-3. Terlihat dokter sedang berdiskusi dengan tim medis. Ada sedikit kenyutan di kening dokter ketua. Dia mengatakan sama anggotanya bahwa usia Ratih hanya menghitung waktu saja. Kemungkinan mukjizat saja yang menyembuhkannya.

Dokter memanggil Husain, Jono dan Tono untuk masuk ke ruangannya. Dokter tersebut mengatakan bahwa mereka cuma bisa memberikan rasa nyaman pada pasien. Itu pun cuma berlangsung dalam waktu lama. Dokter menjelaskan dengan hati-hati. Dia menjelaskan kondisi Ratih. Namun do'a merupakan obat yang paling mujarab untuk kesembuhannya.

Ketiga orang tersebut terperanjat. Husain sangat terpukul mendengar hal tersebut. Bulir air mata keluar dari matanya. Dia merasakan penyesalan yang teramat dalam. Kekhawatirannya muncul. Dia takut jika Ratih pergi selamanya. Sedangkan dia belum minta maaf atas kesalahannya selama ini.

Sejak peristiwa hitam tersebut, dia belum pernah bertemu Ratih. Linabelas tahun merupakan waktu yang paling lama. Penantian yang cukup melelahkan. Waktu itu dia tidak berdaya karena kondisinya sebagai mahasiswa dan masih meminta uang dari orang tua. Ketika bertemu dengan Ratih keadaannya sudah berbeda. Ratih terbaring lemah dan Husain belum mendapatkan maaf atas dosa yang diperbuatnya, walaupun dia melakukannya dalam keadaan tudak sadar.

Berbeda halnya dengan Tono. Dia menangisi Ratih karena selama ini belum ada memberikan kebahagiaan padanya. Ratih sakit komplikasi hepatitis ini adalah karena ulahnya sendiri. Dia cuma ongkang-ongkang kaki dan betmalas-malasan. Hal ini membuat Ratih bekerja tanpa mengingat waktu demi memenuhi kebutuhan keluarga. Selain itu Tono juga berselingkuh dan menduakannya. Belum ada kata minta maaf dari mulutnya. Belum ada kata maaf yang terucap dari mulut Ratih. Yang ada cuma kata-kata minta bercerai.

Dua orang laki-laki yang telah menjadi bahagian hidupnya duduk di pinggir tempat tidur. Mereka menunggu waktu yang tepat untuk minta maaf. Air mata deras mengalir di mata mereka. Air mata penyesalan dan entah kapan derita dari penyesalan ini akan berakhir.

Jono memanggil Husain dan Tono untuk keluar ruang perawatan. Dia meminta untuk mendiskusikan siapa yang akan menjaga Ratih selama terbaring di rumah sakit. Sehingga mereka mendapatkan kesepakatan. Husain dan Yandi menjaga sepulang sekolah sampai Maghrib. Alasannya Husain harus mengajar dan Yandi belajar. Selain itu Yandi dan Tono tidak boleh bertemu.

Tono menjaga malam hari karena pagi sampai siang dia harus mengurus Andy dan pergi kerja. Sedangkan Jono bisa pagi. Dia juga harus bekerja siang. Istri Jono diminta menjaga Andy selama Ratih dirawat. Kesepakatan pun dijalankan. Kesimpulannya Husai dan Yandi tidak pernah bertemu dengan Tono. Hal ini disengaja demi keamanan

Tanpa sepengetahuan Husain, Yandi dan Tono, di jadwal Jono menjaga Ratih, Ratih meminta Jono untuk mengambilkan buku diarinya di dalam tas. Dia ingin menulis sesuatu untuk nengobati rasa suntuk. Jono segera mengambilkan buku dan memberikan ke Ratih.

Kemudian Ratih menulis beberapa hal yang penting. Gires demi goresan dia lakukan. Tanpa terasa dia selesai menulis. Kemudian dia memberikan buku duari tersebut pada Jono. Ratih berpesan berikan buku tetsebut sama Husain setelah dia pergi selama-lamanya. Lalu buku tersebut juga harus dibaca Yandi ketika dia menyelesaikan kuliahnya.

Mendengar permintaan tersebut, jantung Jono berdebar kencang. Tanpa disadarinya air matanya meluncur dengan deras di pipinya. Kemudian Jono memberi semangat sama Ratih. Dia mengatakan Ratih akan segera sembuh. Dia juga mengulas jodoh, rezeki, langkah dan maut hanya Allah yang mengatur. Manusia hanya menjalankannya. Jono meminta Ratih untuk memperbanyak zikir.

Bersambung....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post