Ratih meminta Husain untuk menikahinya di detik-detik terakhir kehidupannya. Dia sangat berharap demi Yandi. Dia ingin status Yandi di mata Allah dan negara. Semuanya demi masa depan Yandi. Dia juga mengatakan telah mengurus surat gugatan cerai. Secara diam-diam tanpa sepengetahuan Tono dia pergi ke pengadilan agama di kota. Dengan membooking ojek, dia dengan tekad kuat menyelesaikan urusannya.

Surat gugatan ini dia masukkan ketika nengetahui Tono selingkuh. Sewaktu Tono dirawat di rumah sakit, dia pergi ke pengadilan agama. Kesabaran di hatinya tak terbendung lagi. Dia lebih memilih hidup sendiri daripada teraniaya dengan batin tersiksa. Keputusan bercerainya semakin kuat ketika semua rahasianya selama limabelah tahun terbobgkar

Ratih meminta Husain untuk memikirkannya lagi. Dia ingin pergi tenang dan yang ditinggalkan dalam keadaan aman. Ratih mengatakan nantinya dia akan meminta Tono untuk menandatangani surat gugatan cerai. Sebelum surat cerai keluar dia berharap sama Husain untuk menentukan keputusannya.

Tak terasa hari hampir mendekati Ashar. Husain keluar untuk shalat Ashar. Yandi diminta untuk nenemani ibunya. Mereka bergantian shalatnya. Akhirnya Husain melihat Tono dari jauh. Dia mengendarai motor tuanya. Terlihat dia sedikit lusuh karena pulang kerja.

Untuk tudak berlama-lama di rumah sakit dan menghindari pertemuan Tono dengan Yabdi, Husain pamit sama Ratih, begitu juga Yandi. Yandi diminta duluan ke tempat parkir senentara Husain menunggu kedatangan Tono. Ketika Tono tiba Husain pamit. Tono segera masuk ruang perawatan Ratih.

Tono mendekati Ratih dan menanyakan keadaannya. Ratih pun menjawab dengan lembut. Ketika Tono duduk Ratih membuka percakapannya. Dia menyatakan bahwa dia telah merelakannya dengan Deasy. Tono disilahkan menikahi Deasy daripada Tono secara diam-diam berselingkuh dan berbuat dosa. Namun sebelumnya Ratih meminta Tono untuk menandatangani surat gugatan cerai. Lalu mengucapkan kata-kata talak baginya.

Tono bagaikan disambar petir terkejut mendengar pernyataan tersebut. Dia sama sekali tidak membayangkan kata-kata tersebut muncul dari mulut Ratih. Rencananya dia akan meminta maaf dan akan memperbaiki semua. Namun dia tak menyangka hal itu betul-betul terjadi.

Tono menolak permintaan Ratih. Dia berjanji akan merobah semua sikap dan perilakunya yang jelek. Namun Ratih mengatakan semuanya telah terlambat. Dia mengatakan telah mengusulkan gugatan cerai. Tono diminta untuk menandatanganinya. Akhirnya Tono menurut. Dia menandatangani surat gugatan cerai tersebut.

Ratih dengan air mata kebahagiaannya berterima kasih sama Tono. Dia serasa lepas dari iikatan yang erat. Napasnya lega. Penyakit yang dideritanya selama ini seakan-akan lepas dari raganya. Tono dengan ucapan maaf dan air mata berlinang mengucapkan kata-kata talag untuk Ratih.

Kemudian Ratih berpesan pada Tono untuk tidak mengusik Yandi. Dia sudah nyaman bersama Husain. Dan Ratih meminta Tono mengikhlaskan Yandi bersama ayahnya. Dia berharap jangan mengatakan apa pun sementara padanya. Kondisi psikologisnya harus dijaga. Untuk Andy dia akan tinggal bersama Jono. Jika Tono melanggar semua aturan dia takkan memaafkannya selamanya.

Tono berjanji akan menepati semua janjinya. Jika suat waktu rindu sama Yandi dan Andy dia akan mengunjunginya dengan penuh kasih sayang

Bersambung.....