Josmartin Peto M

Life is like sailing the boat in the middle weavy ocean into direction island. If we want our boat face up or face down, it depends on yourselves, you shoukd be...

Selengkapnya
Navigasi Web
Anak Itu......(Tantangan Gurusisna 365 Hari Ke-82)

Anak Itu......(Tantangan Gurusisna 365 Hari Ke-82)

Husain duduk mendekat ke Ratih. Dia mengambil nafas dalam-dalam. Kemudian dia menbuka percakapan. Dia memulai berbicara. Dia mengatakan bahwa dia siap menikahi Ratih. Setelah melalui pemikiran yang panjang akhirnya dia mengambil keputusan. Dia melanjutkan pembicaraannya. Setelah semua urusan perceraian Ratih dengan Tono kelar, Husain berencana langsung menikahi Ratih.

Ada perasaan tidak tenang di hatinya. Dia takut perjumpaannya dengan Ratih akan pendek. Menjelang semua itu terjadi dia berjanji membahagiakannya. Dia tidak mau ada penyesalan. Sisa-sisa waktu yang tinggal dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Menjelang senja Jono tiba. Gilirannya untuk menjaga Ratih di malam hari menggantikan Tono. Tono telah pergi dari Ratih dan menunggu beberapa hati surat cerai resminya tiba. Sebelum masuk ke ruang perawatan Husain menarik tangannya. Husain mengutarakan niatnya sama Jono. Dia akan menikahi Ratih setelah surat cerainya keluar dari Pengadilan Agama

Dia meminta Jono untuk metestuinya dan mengurus semua administrasi untuk pernikahannya. Dia juga meminta untuk merahasiakannya dari Yandi. Rencana pernikahannya sederhana di rumah sakit tersebut. Dia cuma mendatangkan penghulu dan tidak mengundang tamu. Setelah selesai perbincangannya dengan Jono, Husai mencari Yandi dan membawanya pulang.

Ratih melewati hari-harinya di rumah sakit. Ada rasa jemunya terbarung di sana. Namun demi orang-orang yang disayanginya dia berusaha bersabar. Pagi itu merupakan hari ke-6 dia terbaring di tempat perawatan. Pintunya diketuk perawat. Perawat tersebut masuk dengan membawa selembar surat yang beramplop kop Pengadilan Agama

Perawat tersebut memberikannya sama Ratih. Dia mengatakan ada tukang post yang mengantarkan surat tersebut. Dia menerima surat dan membacanya. Hatinya senang tak terperiksn. Kebebasan yang dia idamkan terwujud juga. Dengan gembira dia membangunkan Jono yang terbaring di samping tempat tidurnya.

Jono terkejut mendengar teriakan gembira Ratih. Ratih langsung mengatakan surat cerainya sudah tiba. Dia meminta untuk mengurus pernikahannya dengan Husai. Pernikahan yang sederhana yang tak menghadirkan banyak tamu.

Bersambung....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post