Jum'at, 25 Februari 2022, kegiatan pembelajaranku mendadak terganggu. Waktu itu aku berada di kelas XII.MIA.4. Biasanya setiap hari Jum'at kegiatan pembelajaran pertama adalah muhadharah. Namun aku menggantinya dengan penilaian harian. Rencana mau diadakan sore. Mengingat keadaan, maka aku memutuskan untuk memajukannya di jam muhadharah.

Penilaian harian berjalan dengan lancar. Peserta didik asyik membaca soal demi soal. Mereka berusaha menjawab dengan baik dan jujur. Walaupun afa juga beberapa berusaha menyontek lembar jawaban temannya.

Saking asyiknya menjawab soal mereka tidak mengetahui kalau sedang terjadi gempa. Aku mengetahui dan berusaha untuk tidak panik. Kubuka pintu yang sebelumnya sengaja ditutup untuk menghindari gangguan luar.

Selanjutnya aku duduk lagi di neja guru. Tiba-tiba goncangan gempa muncul lagi. Saat itu terasa lebih kencang. Semua peserta didik berhamburan keluar. Aku berusaha menenangkan mereka. Aku tidak menampakkan rasa cemas dan panik. Tujuannya peserta didik dapat tenang dan keluar ruangan dengan tidak kacau.

Di luar kelas, ternyata telah berkumpul banyak peserta didik dan guru. Hampir semua terlihat kaget dan berteriak. Di kelas tingkat dua terlihat banyak peserta didik berhamburan turun. Untunglah tidak ada dari mereka yang celaka. Keadaan ini berlangsung selama limabelas nenit.

Setelah kondisi kondusif, semua masuk kelas lagi. Mereka melanjutkan aktivitas lagi. Di kelasku ada yang bergegas menyelesaikan penilaian hariannya. Ada rasa was-was jika gempa susulan tiba.

Ketika jam istirahat, aku mendapat informasi bahwa pusat gempa adalah di Kabupaten Pasaman Barat Sumatra Barat. Kekuatan gempa 6,2 skala richter. Ada informasi 3 orang meninggal dunia terhimpit reruntuhan gedung. Puluhan orang luka parah. Khabarnya lagi ada semburan air dari dalam tanah. Hal inilah yang membuat banjir dan longsor.

Semoga penanggulangan bencana gempa dapat terlaksana. Semua dapat bersabar dan tabah menghadapainya.