Josmartin Peto M

Life is like sailing the boat in the middle weavy ocean into direction island. If we want our boat face up or face down, it depends on yourselves, you shoukd be...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kisah Empat Sekawan (Tantangan 97)

Kisah Empat Sekawan (Tantangan 97)

Aku memang sejak SMA dulu lagi punya cita-cita menjadi tentara. Segala informasi mengenai penerimaan tentara selalu aku coba mencarinya. Setiap obrolan dengan teman sepulang sekolah selalu mengenai tentara. Canda dan tawa kami dalam perjalanan tersebut selalu berhubungan dengan tentara.

Aku memiliki empat orang teman yang memiliki cita-cita tersebut. Sayangnya cuma satu dari kami yang lulus seleksi tentara, namanya Edi. Awalnya dia ikut seleksi SECAPA, namun dia tidak lulus. Untungnya dia bisa diterima di SECABA. Dia ditempatkan di Batalyon Provinsi Irian Jaya (Papua). Kehidupannya sudah mapan. Pangkatnya sekarang Letkol

 Selanjutnya, temanku yang kedua  batal nengikuti seleksi tentara. Ini masih gara-gara faktor ekonomi. Namanya Dedi. Ayahnya meninggal ketika mau tamat SMA. Dia memutuskan untuk tidak melanjutkan seleksi tersebut. Dia memilih berwiraswasta.  Dia merupakan tulang punggung keluarga.

Syaiful gagal masuk tentara karena persyaratannya tidak cukup. Lalu dia memutuskan untuk kuliah. Sayangnya karena faktor ekonomi, dia tidak melanjutkan kuliahnya. Dia lebih memilih mencari pekerjaan. Apapun dilakukannya, pokoknya halal. Mulai dari berdagang di pasar, pedagangan asingan, tukang ojek, supir, sales, dan lain sebagainya. Kekurangannya, dia tidak betah dengan pekerjaan tersebut. Hal ini membuatnya selalu ganti-ganti pekerjaan. Sekarang aku tidak mengetahui keberadaannya. Karena kesibukan aku tidak berusaha mencari informasinya.

Aku sendiri gagal sebelum seleksi. Seleksi awal dari penerimaan tentara ini adalah berenang. Semua calon peserta bisa menyiapkan administrasi test setelah bisa melintasi arena berenang. Dengan sedikit kecewa, aku tidak melanjutkan petualanganku di bidang militer ini.

Sebagai pengobat kecewa, aku memutuskan untuk ikut seleksi perguruan tinggi. Pada waktu itu namanya UMPTN. Aku lulus seleksi tersebut pada IKIP Padang dengan jurusan Pendidikan Bahada Inggris. Semuanya kulalui dengan penuh suka dan duka. Akhirnya sku dapat menyelesaikan kuliahku tahun 1999 dengan konversi petguruan tinggi, IKIP menjadi UNP. Sekarang aku bertugas sebagai guru dengan lama masa dinasku 21 tahun.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post