Hasil keputusan rapat direksi terasa sangat berat bagi Bashar. Dia merasa telah mengambil hak saudara tiri Bagus. Namun Bagus tak mau perusahaan jatuh pada orang yang salah. Untuk menghindari konflik dengan pihak-pihak yang akan menentangnya, dia selalu waspada dan menyiapkan bukti-bukti fisik.

Dua hari setelah Bashar menjabat sebagai direktur utama, kondisi fisik Bagus mendadak down. Mengetahui hak tersebut, Bashar membawanya ke rumah sakit. Dokter memutuskan Bagus dirawat intensif. Dengan kondisi tersebut Bashar mengonfirmasikan istrinya bahwa dia akan merawat Bagus di rumah sskit.

Prediksi dokter terhadap usia Bagus pun terbukti. Dia menghembuskan nafas terakhirnya setelah dua hari di rumah sakit. Bashar mengurus administrasi Bagus selama di rumah sakit. Dia pun menyelenggarakan pemakaman sesuai permintaan Bagus semasa hidupnya.

Kesibukan Bashar menjadi padat. Beberapa perusahaan dihendelnya. Dia tidak mau kinerja dan profesionslitasnya menurun. Untuk itu dia membuat rumah baru yang dekat dengan perusahaan utama. Istrinya diminta untuk tidak bekerja lagi. Dia cukup menjaga anak-anak di rumah. Demi keamanan keluarga, Bashar mempekerjakan dua orang sekuriti.

Bersambung....