#TantanganGurusiana ke 254

#Kolom

Mumbang jatuh kelapa jatuh, begitu yang dikatakan banyak orang tentang ajal yang tak dapat diduga. Apalagi kalau ajal itu terjadi pada orang yang masih berusia muda. Kalau sudah ajal tidak ada yang dapat menolak. Mirisnya lagi, kalau ajal itu berlaku dengan cara yang sangat menyedihkan, seperti kecelakaan maut yang merenggut nyawanya.

Begitulah yang terjadi Sabtu siang kemarin terhadap dua orang alumni sekolah kami, UPT SMPN 1 Batang Kapas. Dua orang siswa tersebut, Ariq dan Fathir baru saja menamatkan SMP akhir Tahun Pelajaran kemarin dan sekarang tercatat sebagai siswa kelas X SMK 2 Painan semester ganjil ini. Tidak disangka kecelakaan itu merenggut nyawa mereka berdua. Sabtu siang, berita duka kecelakaannya yang cukup mengenaskan itu tersiar luas.

Rasa duka yang sangat mendalam dirasakan pihak keluarga, orang-orang terdekat dan orang banyak di Batang Kapas. Begitu juga rasa kehilangan di rasakan kawan-kawannya di sekolah dan termasuk semua guru-guru. Bagaimana tidak, Ariq dan Fathir adalah siswa yang cukup dikenal, baik oleh banyak siswa dan juga seluruh guru- guru di sekolah. Disaat mereka masih dalam bangku sekolah, Yang Maha Kuasa telah memanggilnya.

Hampir bersamaan pada tempat yang berbeda, di Limau Sundai dan di Limau Manis Batang Kapas, jelang siang tadi semua yang ikut, mengantarkan mereka ke tempat peristirahatannya. Bersama orang banyak yang melayat, satu regu siswa SMK 2 Painan pada masing-masing rumah duka memberikan penghormatan dan mengantarkannya ke perkuburan di kampungnya untuk menghadap Sang Khaliq. Semoga saja mereka berdua menjadi penghuni syurga-Nya.

#BerlatihTerusMenulis

11/09/22