#TantanganGurusiana ke 255

#Kolom

Dalam dua pekan terakhir warga pesisir barat Sumatera Barat, khususnya Kepulauan Mentawai dikejutkan dengan dua kali gempa. Kedua gempa tersebut diiringi oleh beberapa kali gempa susulan. Ada rasa kecemasan terhadap dampak bencana gempa tersebut.

Pada dua pekan yang lalu, Senin 29/8/2022 pukul 10.29.14 WIB gempa bekekuatan 6,4 mengguncang Kepulauan Mentawai. Dikutip dari https://www.kompas.com/ dikatakan bahwa gempa tersebut merupakan gempa susulan ketiga. Sebelumnya gempa terjadi pada pukul 00.04 WIB dengan magnitudo 4,9 dan pukul 05.34 WIB dengan M 5,8. Namun gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Kemudian terjadi lagi gempa pada Minggu (11/9/2022) pagi kemarin. Dari https://www.liputan6.com/ dan beberapa sumber berita lainnya diketahui telah terjadi gempa di Kepulauan Mentawai Sumbar pada pukul 06.10 WIB yang berkekuatan 6.1. Kemudian disusul dengan gempa yang bermagnitudo 5,4 yang terjadi pada pukul 06.24 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat lokasi gempa pertama berada pada 1,18 lintang selatan (LS), dan 98,53 bujur timur (BT) dengan kedalaman 10 km. Gempa berikutnya terjadi pada 1.25 Lintang Selatan, 98.49 Bujur Timur atau 146 km Barat Laut Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada kedalaman 11 km. Gempa tersebut dilaporkan juga tidak berpotensi tsunami.

Akan tetapi gempa ini juga membuat sebagian masyarakat sempat panik dan berhamburan untuk menyelamatkan diri dari akibat buruk yang mungkin terjadi. Sekalipun dikatakan tidak berpotensi tsunami namun ada juga yang mencari lokasi ketinggian. Ini menunjukan rasa ketakutan yang dialami masyarakat akibat dampak gempa tersebut. Dengan kejadian gempa dalam dua pekan terakhir ini sepertinya menimbulkan rasa takut. Dikhawatirkan rentetan gempa tersebut memicu gempa yang lebih kuat.

Bagaimanapun masyarakt mestinya menyadari perlunya mewaspadai potensi bencana yang mungkin saja terjadi. Seperti dikutip di https://www.kompas.id/ pada 11/9/2022, Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang Suaidi Ahadi mengingatkan perlunya kewaspadaan terhadap potensi gempa besar skala 8,9 Richter dan tsunami di Mentawai. Namun demikian diharapkan agar tidak panik dan tetap bersikap waspada.

Menurutnya, kondisi ini mesti menjadi perhatian bersama. Ini bukan berarti membangun literasi ketakutan, tetapi kewaspadaan. Masyarakat mesti dibangun agar lebih sadar dan perhatian terhadap potensi-potensi bencana serta upaya evakuasi mandiri saat gempa terjadi.

Terlepas dari semua itu kiranya yang juga lebih penting adalah tetap meyakini bahwa fenomena alam berada dalam kekuasaan Yang Maha Pencipta. Kemudian banyaknya bencana yang terjadi bisa jadi merupakan teguran dari Allah SWT. Karena itu perlu kesadaran untuk introspeksi diri atas kesalahan dan dosa yang terlakukan. Semoga Allah menjauhkan segala macam bencana dan kita terhindar dari berbagai marabahaya termasuk potensi gempa yang mungkin saja terjadi.

#BerlatihTerusMenulis

12/09/22