Manisnya Balasan Tuhan
”Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS 55:13).
Apakah kamu percaya bahwa setiap yang terjadi dalam hidup kita bukanlah suatu kebetulan. Tuhan sudah menggariskan qadha dan qadhar-nya bagi setiap insan. Seperti hari ini, saya bukanlah siapa siapa dan terpilih mewakili kecamatan Menteng untuk mengikuti diklat literasi penulisan buku 2017 di Lembang, 10–13 Mei.
Lembang? Duh…..saya hanya tahu Lembang itu ada di Bandung. Padahal jujur saja, Bandung sudah saya blacklist dari daftar liburan dalam hidup saya. Eit….jangan negative thinking dulu. Saya ceritakan kenapa I don’t like Bandung. Setahun yang lalu tahun awal 2016, ketika rekreasi yang kedua kali saya harus kehilangan semua barang barang berharga. Handphone, tas, uang, tablet sampai tas berisi pakaian. Untung saya bisa balik ke Jakarta dengan uang yang tersisa.
Sungguh saya trauma mendengar kata Bandung karena peristiwa itu sangat melekat. Keringat dingin tanpa sadar mengalir tiap mengingat kejadian itu. Namun Tuhan mengobati rasa takut dengan cara yang sangat manis. Saat itu di grup IGTK ada tawaran untuk mengirim artikel. Dengan penuh percaya diri saya mengajukan diri. Hanya artikel, gampanglah!
Duarrrr…..berasa lemes kedua kaki saya karena harus menginap. Seumur-umur tidak pernah meninggalkan kedua anakku. Apalagi, surat tugas belum sempat diambil. Singkat kata, kelengkapan sudah ditangan namun saya tidak tahu lokasi.
Untunglah salah satu guru di grup memberi satu nama Bu Iis. Bayangan saya Bu Iis itu mengajar di Cikini, bukan di Sunter. Namun pikiran saya berbisik, mungkin Bu Iis sudah pindah tugas.
Kami berjanji di Carrefour Cempaka Mas agar saya bisa nebeng. Akhirnya anak Bu Iis datang menjemput. Sampai di depan rumah, perempuan berwajah ramah menyambut. Deg…..ternyata bukan Bu Iis yang saya bayangkan, tapi orang lain. Dasar guru TK, saya bisa menyembunyikan kekagetan. Padahal kalau Bu Iis tahu, saya salting dan malu sangat sok akrab
Singkat kata kami berangkat ke Bandung hampir 8 jam. Perjalanan yang lama pakai banget. Selama pelatihan banyak pengetahuan baru dari para mentor. Mereka memberi semangat yang membara. Sungguh, berasa menjadi mahasiswa lagi dalam seminar jurnalistik. Satu guru satu buku? Bisa!
Lembang, 11 Mei 2017
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar