Julia Pitrawati, S.Pd

Guru Penjas di sebuah sekolah dasar rujukan di kota Purbalingga, yang selalu ingin dan sedang belajar...

Selengkapnya
Navigasi Web
sampah itu melekat ditubuhku

sampah itu melekat ditubuhku

Sampah itu melekat ditubuhku…

Sudah menjadi kebiasaan, belanja di pasar, minimarket, ataupun supermarket pasti akan mendapat bonus dari sang pedagang, yaitu kantong plastic. sering di sebut juga tas kresek. Mau dibuang terkadang sayang, karena masih bagus. Siapa tahu masih bisa digunakan untuk membawa barang-barang atau benda-benda kebutuhan sehari-hari. Biasanya tak kresek dilipat, atau digulung agar dapat menghemat tempat penyimpanannya. Bentuknya sama, hanya warnanya yang beraneka. Tak terasa sampai akhirnya menumpuk dilaci dapurku. Melihat warnanya yang beragam, terpikir benda ini dapat dimanfaatkan untuk membuat sesuatu, entah itu apa.

Suatu ketika sekolah kami mendapat tugas untuk mengikuti karnaval dalam rangka HUT ke 72 RI. Segera saja kami bersama dengan rekan guru mengadakan rapat untuk tugas tersebut. Kostum demi kostum ditetapkan sesuai dengan tema, dengan nama personilnya. Karena sekolah kami merupakan Sekolah Rujukan, juga merupakan Sekolah Adhiwiyata aku mengusulkan agar mengangkat adhiwiyata itu dalam wujud kostum. Hanya saja kostum apa yang akan ditampilkan belum terpikirkan. Sampai akhirnya aku mengusulkan untuk menampilkan 3R nya. Recycle, reuse, dan reduse. Daur ulang, menggunakan kembali barang-barang yang tidak terpakai.

Aku bersama tim yaitu 3 orang teman guru, berpikir keras dalam waktu yang singkat, karena waktu pelaksanaan tinggal 1 minggu. Akhirnya tercetuslah ide untuk memanfaatkan kantong plastic (tas kresek), gelas plastic minuman dan koran bekas yang banyak menumpuk di rumah dan sekolahku. Selama 5 hari kami kerjakan kostum sampai dengan sore hari. Malam harinya pun terpaksa kami lanjutkan di rumah dengan harapan dapat selesai sebelum pelaksanaan karnaval. Kantong plastic, gelas plastic minuman, dan kertas koran kami gunting dan kami rangkai menjadi gaun yang tidak biasa. Hampir semua bahan baku yang kami gunakan adalah barang bekas.

Pada awalnya kami merasa agak canggung dan was-was apabila gaun yang kami rencanakan tidak berhasil sesuai harapan. Saat-saat pengerjaan, ada sebagian guru dan siswa yang melihat cara kerja kami merasa heran. Mau dibuat apa dengan barang bekas yang menumpuk sangat banyak waktu itu. Memang kami mengumpulkan semua barang bekas tersebut dari siswa kami yang berjumlah 500 an. Jadi dapat dibayangkan berapa jumlah tas kresek, koran dan gelas minuman yang terkumpul waktu itu. Tapi semangat kami tak pernah padam, sampai akhirnya terciptalah 4 kostum, yang terbuat dari kertas Koran bekas, gelas minuman, dan kantong plastik.

Waktu pelaksanaan pun tiba. Tim ku yang berjumlah 4 orang itu pun telah bersiap. Dan Alhamdulillah kami mendapat sambutan yang baik, tak hanya dari teman-teman satu sekolah saja. teman-teman guru SD lain dan Bapak Kelapa UPT pun sempat memberikan apresiasi bagus pada hasil karya kostum kami ini yang terbuat dari barang bekas. Penonton yang menyaksikan kami pun banyak yang terkagum dan terheran-heran dengan kostum yang kami kenakan, bahkan sebagian penonton banyak yang minta foto bersama. Walau dengan menahan beratnya kostum, kami tetap paksa untuk tersenyum sepanjang jalan pada penonton. Ada kepuasan tersendiri yang aku rasakan bersama teman 1 tim. Jerih payah kami selama 5 hari dengan lembur dan lembur tidaklah sia-sia. Ya, barang bekas atau sampah yang awalnya tidak berguna, kini dapat dimanfaatkan dan berganti wujud menjadi suatu yang berharga. Bahkan barang bekas atau sampah itu melekat ditubuhku.

Mari ciptakan semua yang tak terpakai dengan kreatifitas kita. Selamatkan lingkungan dari sampah. Jadikan sampah sebagai sahabat manusia dengan merubahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat dan lebih berharga.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ecogreen,,yang sangat aku suka,,,tapi nulisnya jangan bapak kelapa dong bu upit,,,hehehe

13 Nov
Balas

Bapak kelapa upt...hehe...tulisan inspiratif

13 Nov

Maaf...hehe

13 Nov

Kreatif sekali bu. Mantap.

13 Nov
Balas

Mtr nuwun pak prastiyo

13 Nov

Luar biaa kreativitas ibu nich...mantap

14 Nov
Balas

terimakasih bu puspa..,bu puspa pun demikian luar biasa...

14 Nov



search

New Post