Juli Arniwita

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Mas Nadiem, kutunggu gebrakanmu di kota sakti

MAS NADIEM, KUTUNGGU GEBRAKANMU DI KOTA SAKTI

Oleh Juli Arniwita, S.Pd

Aku mulai langkah menulisku sebagai kelanjutan dari kegiatan Sagusabu kelas menulis Kota Sungaipenuh yang diadakan pada bulan April 2019. Seolah terjangkit sakit menular satu,dua, dan tiga tulisan sudah mulai menggerogati tubuhku yang masih harus banyak belajar dalam berliterasi.Apalagi setiap tahap demi tahap tulisan membuatku harus kreatif merangkai kata, lincah dalam memainkan tombol demi tombol laptop, dan proses hingga terwujudnya sebuah buku mesti memotivasiku untuk melek teknologi.

Tergoda tantangan CEO Media Guru Bapak Muhammad Ihsan dengan tema: “Selamat Datang Mas Nadiem”, aku meluruskan niatku bahwa keikutsertaanku dalam menulis murni untuk mengembangkan kemampuan literasiku, walaupun aku tidak munafikan bahwa aku sangat berharap bahwa tulisanku termasuk bagian dari buku antalogi yang nanti akan dipublikasikan.

Pengumuman Kabinet baru Indonesia Maju cukup menyita perhatian banyak kalangan. Namun setelah melalui proses pertimbangan yang matang akhirnya Presiden Joko Widodo mengumumkan dan melantik mentri-mentri pilihannya.

Untuk seorang yang berkecimpung dan bersentuhan dengan dunia pendidikan, sangat membuat penasaran siapa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) yang akan memimpin Departemen yang sangat menentukan pendidikan Indonesia ke depan.Akhirnya terpilihlah Nadiem Anwar Makarim sebagai Mendikbud Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Eks CEO dan Founder Gojek dan dilantik di Istana Merdeka, Rabu, 23 Oktober 2019.

Semula aku terkejut saat pengumuman itu, bagaimana tidak seseorang yang biasa mengelola sektor usaha bisnis ditempatkan pada posisi Mendikbud dan sosoknya juga sangat asing, aku tidak mengenal sosoknya walaupun hasil usahanya berupa Gojek menyebar dimana-mana, atau karena keberadaannya tidak di sektor pendidikan sehingga ketenarannya dalam dunia bisnis dan usaha tidak membuatnya populer di dunia pendidikan.

Setelah pengumuman itu membuat rasa ingin tahuku semakin bertambah, informasi tentang Mendikbud baru menjadi bacaan baru bagiku. Sosok Mendikbud baru adalah seorang yang visioner, cerdas, pekerja keras, kreatif, inovatif sangat menguasai teknologi apalagi yang terkait dengan peningkatan kehidupan masyarakat banyak. Usia yang sangat muda, penampilan yang meyakinkan, raut wajah yang memancarkan jiwa muda, bahasa Inggris yang fasih dan kalimat demi kalimat yang dilontarkan penuh semangat cukup member gambaran bahwa mas Nadiem adalah keterwakilan kalangan milenial.

Sejak pelantikan mulailah tanggung jawab pendidikan ada di pundaknya, dan harapan setiap insan pendidikan tertuju padanya untuk merubah wajah dunia pendidikan di Indonesia.

Mas Nadiem sempat memberi alasan kenapa ia terpilih walaupun ia bukan dari sektor pendidikan, pertama saya lebih mengerti, belum tentu mengerti, tapi lebih mengerti apa yang akan ada di masa depan kita.Alasan kedua dunia pendidikan Indonesia harus mengedepankan empat hal, yakni kualitas, efisiensi, administrasi, dan sistem pendidikan. Alasan terakhir menteri bekerja sesuai visi dan misi presiden dan wakil presiden.

Tantangan dunia pendidikan sangat besar, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat perlu kesiapan setiap insan pendidikan untuk menjawab semuanya. Setiap pergantian Mendikbud akan diikuti dengan pergantian kebijakan dan kurikulum. Apalagi dengan hadirnya Mas Nadiem sebagai pembuat kebijakan di lingkungan pendidikan, sudah bisa ditebak Mas Nadiem akan membawa pendidikan kita ke ranah teknologi yang serba canggih. Mas Nadiem megatakan: “Siapa yang tak belajar teknologi, ia akan terlibas zaman. Ungkapan populer ini hendaknya kita serap di era digital ini.

Melihat realita yang ada kemampuan SDM berbasis teknologi belum merata, sarana dan prasarana yang menunjang belum memadai terutama untuk sekolah yang berada di daerah terpencil dan pelosok tanah air. Satu sisi kita mesti mengejar tercapainya Tujuan Pendidikan Nasional yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia yang seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Harapan ke depan walaupun penerapan teknologi digencarkan namun pembangunan SDM tetap menjadi fokus utama. Kemajuan teknologi perlu diimbangi dengan kemajuan karakter, budi pekerti, dan nilai- nilai moral. Kemajuan teknologi tidak akan punya arti apabila dimiliki oleh SDM yang tidak berkarakter, berbudi pekerti , dan bernilai moral. Kurikulum mesti lebih bermuatan afektif, penerapannya juga mesti lebih ditingkatkan. Pendidikan keluarga mesti harus ditumbuhkan karena keluarga adalah sekolah pertama bagi anak.

Agar tersosialisasi karakter yang baik pada anak didik guru mesti jadi model dalam setiap kebaikan, karena dalam prinsipnya satu contoh yang baik lebih baik dari seribu kata-kata.

Penggunaan teknologi dalam pembelajaran tidak bisa melepaskan peran guru sebagai pengajar,pendidik dan pendamping anak, Guru tetaplah sebagai orang tua yang baik bagi anak, penasehat yang tulus, pemberi nilai yang ikhlas. Anak tidak bisa dibiar mandiri dengan media yang ada.

Untuk itu harapan kepada Mas Nadim Optimalkan bobot kurikulum yang berkarakter, berbudi pekerti, dan bernilai agama. Agar generasi mendatang menjadi generasi yang akalnya kaya teknologi, hatinya kaya budi, dan jiwanya kaya dengan sentuhan nilai-nilai agama.

Diklat-diklat guru dan tenaga kependidikan yang diadakan selain berkaitan dengan teknologi dan ilmu pengetahuan juga perlu Diklat yang bermuatan moral dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi. Hal ini dilakukan agar terdapat sinergis antara peran guru sebagai pendidik dengan anak didik, sinergis antara konsep dan realita, dan sinergis antara teknologi dan penanaman nilai. Agar tidak terjadi apa yang diucapkan Einstein: Ilmu tanpa agama buta, agama tanpa ilmu lumpuh.

Semoga duduk dan mendengarnya, serta berbicara dengan pakar-pakar pendidikan diawal tugas menteri “Mas Nadim” akan membawa harapan baru dunia pendidikan Indonesia. Kesuksesan yang dibangun secara pribadi semoga berdampak bagi kesuksesan masyarakat dan bangsa Indonesia, kata Mas Nadim.

Selamat bekerja Mas......semoga sehat dan sukses selalu.

Profil Penulis

Juli Arniwita. Lahir di Sungaipenuh, 14 Juli 1970. Pendidikan S1 Administrasi IImu Pendidikan IKIP Padang dan S1 Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ), Universitas Terbuka.

Sejak Januari 1997 sampai sekarang mengabdikan diri di PAUD IT/ Yayasan Amanah Ummat, Kota Sungaipenuh, Jambi

Sudah mengikuti Sagusabu kelas menulis Kota Sungai Penuh pada April 2019.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post