TARAWEH UNIK

Malam itu aku dapat kiriman WA dari seorang sahabat namanya “Bunda Nurasiah” dipesan yang dikirimnya tertulis kalimat :

“Info pemadaman ULP Sungaipenuh Selasa, 28 Mei 2019 dari jam 08.00 sampai 12.00 WIB, karena perbaikan andongan pada tower transmisi SUTT Bangko- Sungaipenuh”.

Wah......pikirku: “Listrik padam lagi, sementara pagi itu aku berencana menggosok pakaian yang sudah menunggu sekeranjang biruku dan juga aku mau mencuci di jam tersebut, karena di jam sebelumnya aku harus mengejar target tilawah Qur”anku”.

Itu rencana ku malam itu yang tidak biasa. Soalnya di hari lainnya sebelum jam 08.00 WIB aku sudah menunaikan 2 tugas yang bersinggungan langsung dengan makluk yang bernama listrik.

Sholat Taraweh malam itu terhitung malam ke-22 Ramadhan. Jumlah jamaah sholat masih bertahan seperti jumlah malam sebelumnya. Suasana malam itu sangatlah khusuk dan khidmat, imam membaca bacaan sholat dengan fasih dan kecepatan yang standar, jamaah anak- anak terkondisi dengan baik karena penjaga keamanan sangat rapi dalam menjalankan tugasnya.

Selesai sholat imam langsung mengimami doa selesai doa jamaah balik kanan namun tetap bersalaman dengan jamaah yang lain. Bahkan keluar dari pintu masjidpun kami berjalan berpapasan sambil dialog hal- hal yang ringan.

Makan Sahur malam itu cukup lancar dan hangat walaupun anggota keluarga tidak lengkap, suami tidak hadir karena harus ke luar kota menunaikan tugas dinas, anak ke-2 tidak hadir karena masih di Jakarta dan belum libur kuliah sementara anak ke-4 tidak hadir karena mengikuti daurah Al Qur’an 1 minggu di sekolah.

Beberapa menit usai makan sahur suara azan berkumandang dari studio mesjid terdekat. Aku dan anak- anakku serta keponakanku berangkat ke mesjid.

Usai sholat Shubuh, seperti biasa antar jamaah bersalaman dengan yang lainnya, kami kembali pulang berpapasan sambil menikmati udara yang sejuk pemandangan yang indah. Terdengar gemericik air sungai yang mengalir disepanjang bibir jalan menuju rumahku.

Sesampai di rumah kembali kuambil Al Qur’an hijau pemberian ibuku, kubuka halaman yang sudah kutandai yang menjadi batas tilawahku, ku lakukan tilawah lembar demi lembar sesekali aku ke kamar mandi untuk mengambil wudlu’ agar mataku bisa segar kembali. Tak terasa halaman demi halaman sudah selesai ku baca.

Tepat jam 08.00 WIB Sholat tarawehku di tempat dan imam yang sama, jamaahnya hanya beberapa orang saja, saf pertama dan ke-2 jaraknya sangat dekat sekali, jika yang belakang sujud maka kepala yang belakang akan menyentuh bagian pinggang anggota jamaah yang bagian depan.

Saf sholat yang aneh pikirku kok jarak saf satu dengan yang lain cuman setengah meter. Imam yang sama tapi berbeda gaya, taraweh saat yang ini imamnya kok membaca bacaan sholatnya panjang sekali dengan durasi waktu yang lama.

Bagian belakang anak- anak ribut sambil mereka bermain kejar-kejaran dan juga ada yang main lompat tali, aneh, pikirku.

Kejadian yang tidak biasa terjadi saat imam sedang membaca bacaan sholat satu jamaah di depanku tiba- tiba rebah ke arah depan,diikuti rebahnya jamaah bagian depan, dan diikuti jamaah bagian depannya lagi. Aku berpikir ini kejadian yang unik, aku harus mengabadikannya. Ku ambil ponsel yang ada dalam tasku dan ku fhoto kejadian itu. Sambil senyum- senyum aku berpikir fhoto ini pasti akan viral.

Seketika aku dikejutkan dengan suara Fathur teman anakku Khalid yang memanggil- manggil.

“Khalid .....Khalid.........., Khalid ada umi? Cukup keras suara panggilannya”.

Sementara aku masih heran dengan sholat taraweh itu. Mendengar panggilan dari luar akhirnya aku tersentak bangun, ternyata semua hanya mimpi yang menghiasi mati lampuku pagi

itu.

#Sungaipenuh, 28 Mei 2019