Serasa Anak SMA
Serasa Anak SMA
Perhelatan dalam rangka HUT SMANSA ramai anggota. Guru dan siswa yang seribuan lebih. Tamu undangan dari Pemerintah provinsi dan kota ditambah organisasi profesi MKKS.
Tak luput dari pandanganku saat itu adalah kehadiran para guru yang pernah membersamaiku dalam bangku pendidikan 30 tahun yang lalu. Ibu guruku masih sehat dan semangat. Mereka seolah kembali mengulang nostalgia di tempat mereka pernah membimbing, menyemangati, mendidik dan mengayomi anak didiknya. Kesan itu begitu terasa dan melekat serta bersemayam dalam sanubariku.
Hari ini di balik usia yang beranjak lansia seolah mereka dibawa kembali ke memori masa jayanya. Lagu "kisah kasih di sekolah" yang pernah populer di masa 80-an seolah menyibak perjalanan panjang masa lalu. Senyum dan tawa sumringah seolah menyulap asanya ke tiga dekade waktu.
"Serasa anak SMA," bisik salah satu di antara mereka. Yang lain jadi tersenyum geli dan mengiyakannya.
Ibu guruku seolah dibawa ke destinasi memori masa lalu. Berada di bawah tenda besar, memandang lapangan sekolah yang sudah berubah wajah, kelas-kelas yang sudah bertingkat 2, aksesoris dan view sekolah dengan aneka kreasi dan gaya tak memudarkan pemandangan masa lalu walau sudah sekian puluh tahun yang lalu.
Riang hati ini memandang wajah gembira dan bahagia ibu guruku. Seolah dunia serasa milik mereka. Tinggal semua torehan hidup yang kadang membuat hanyut dalam lara dan nestapa. Butuh kekuatan untuk mengolahnya hingga terlerai menjadi realita yang tak bisa dielakkan.
Kebanggaan begitu terbaca di balik binar bola mata yang semakin senja. Meski lisan mereka tak mengeluarkan kata namun naluri dan asa tak bisa dusta, mereka sangat menikmati kebersamaan itu.
Hanya doa yang mampu kupanjatkan untuk kesehatan mereka, kekuatan ibadah dan istiqamah dalam penghambaan diri pada-Nya. Terkhusus Bapak Ibu guru yang sedang sakit, semoga Allah beri kesembuhan, kesabaran dan kekuatan karena ini bukti cinta-Nya. Sakit dan beban yang dirasa membuat hamba semakin dekat dengan-Nya. Allah rindu hamba yang menangis dan merintih mengharap rahmad dan maqfirah-Nya.
Sungai Penuh, 10 November 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar