Pagi itu tepat pukul 9.00 kembali tetamu hadir. Ucapan salam, selamat idul fitri dan maaf lahir batin jadi aktifitas saat itu ditambah interaksi dengan berbagai cerita.

Menyambung silaturahimku di 2 Syawal di rumah sahabat. Ternyata pembicaraan hari itu tidak lepas dari rencana ke tempatnya. Silaturahim tak memandang situasi, apalagi dalam moment syawal ditambah lagi kondisi sahabat yang semakin hari semakin drop.

Agenda silaturahim ke rumahnya jadi penggal perjalanan hari itu. Akhirnya pulang dari rumahku benar saja perjalanan tetamuku lanjut ke rumah sahabat yang sakit, sebut namanya "Via."

Tak henti sahabatku hadir di rumahku sampai batas waktu 12.45 saatnya rumah mesti di tutup dari tamu. Kegiatan halal bihalal di mushalla terdekat yang menghadirkan warga mesti kuhadiri. Ditambah lagi sejak mendapat amanah menjadi ketua pengajian mengharuskan aku hadir di acara tersebut. Alhamdulillah acara berjalan lancar dan baru berakhir pukul 15.00.

Istirahat sejenak dan siap-siap kalau tamu kembali hadir mengetuk pintu rumahku. Tiba-tiba saat buka WA grup kulihat chat yang bertuliskan minta doa untuk Via. Buru-buru aku share chat tersebut dengan harapan semoga banyak teman yang mendoakan Via. Belum selesai shat itu kubagi kulihat ada chat baru yang mengagetkanku dan seolah tak percaya. Menyatakan Via sudah berpulang menghadap-Nya dan mohon dimaafkan segala kilaf dan salahnya.

Sebelum share pesan baru aku berusaha cek end recek dulu khawatir beritanya tidak valid. Akhirnya...tidak ada yang invalid, berita yang kudapatkan bisa dipertanggungjawabkan dan benar adanya. Satu sisi aku kehilangan tapi disatu sisi aku bersyukur karena di 2 Syawal tepatnya satu hari menjelang berpulangnya Via aku dapat mengabulkan keinginan hati bertemu dengannya. Semoga husnul khatimah dan segala aktifitas hidupmu menjadi saksi atas kebaikan dan kesalehanmu. Semoga Allah masukkan engkau ke dalam golongan orang-orang baik. Anak yang kau tinggalkan semoga sebagai penyambung amal yang menambah kebaikanmu dihadapan Allah SWT.