#Tantangan Gurusiana

Tantangan hari ke 31

Hari ini kami guru-guru di kecamatan VII Koto sungai sarik, kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat mengadakan wirid bulanan. Yaitu acara pengajian rutin yang diadakan setiap bulannya. Acara ini bertujuan untuk memberikan siraman rohani bagi pendidik dan tenaga kependidikan di satu kecamatan. Selain itu juga sebagai ajang silaturahmi karena lokasi sekolah kami berjauhan, sehingga jarang memiliki kesempatan bertemu. Maka masjid yang menjadi lokasi ceramah pun digilirkan setiap bulannya.

Judul ceramah kami kali ini adalah : "Orang Tua yang Durhaka".

Pada umumnya topik yang sering diangkat adalah tentang anak yang durhaka. Jarang sekali yang membahas tentang orang tua durhaka. Padahal menurut ceramah ustad tadi, cerita yang disampaikannya terjadi pada zaman Khalifah Umar bin Khattab.

Ada seorang ayah yang mengadu kepada Khalifah bahwa anaknya telah durhaka. Sehingga Khalifah marah dan memerintahkan agar sang anak menghadap.

"Wahai anak muda, apakah benar engkau telah berbuat durhaka kepada ayahmu?"

"Benar Khalifah."

Alangkah murkanya sang Khalifah sehingga berniat untuk mencabut pedangnya. Kemudian ia tersadar. Ia tidak boleh menghakimi tanpa meminta penjelasan terlebih dahulu.

"Kenapa engkau berbuat durhaka?"

"Saya merasa tidak adil. Apakah saya memiliki hak sebagai anak?"

Tersentak lah Khalifah.

"Ada."

"Cobalah engkau terangkan wahai Khalifah. Apakah hak yang harus aku dapatkan!"

Maka dijelaskanlah oleh Khalifah hak-hak anak atas orang tua. Diantaranya :

1. Mendapatkan Ibu yang baik.

2. Mendapatkan nama yang Islami.

3. Makanan yang halal dan toyiban.

4. Mendapatkan pendidikan agama.

5. Jodoh yang baik.

Itulah hak-hak anak yang harus kita penuhi. Kalau anak tidak mendapatkan semua itu, maka kita sebagai orang tua sudah menjadi orang tua yang durhaka.

Na'udzubillahi minzalik, semoga kita bisa terhindar dari bahaya sikap durhaka orang tua kepada anak ini.

Aamiin yaa rabbal'alaamiin....