Jumari Tito, S.Pd, M. Pd

Guru Madrasah Ibtidaiyah mempunyai impian sukses menjadi guru dunia akhirat. e-mail: [email protected] @FB Jumari Tito Galing @IG Jumari Tito @Tiktok Gur...

Selengkapnya
Navigasi Web
Antara Rel dan Rasa Wisata Sejarah Stasiun Garahan dan Nasi Pecel Pincuk (T.326e)

Antara Rel dan Rasa Wisata Sejarah Stasiun Garahan dan Nasi Pecel Pincuk (T.326e)

Desa Garahan Kecamatan Silo Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur tidak akan bakal habis untuk menguliti peranannya dibidang pariwisata. Alam, sejarah, tempat rekreasi, adat budayanya dan tidak kalah populernya adalah wisata kulinernya yaitu nasi pecel pincuk Garahan yang melegendaris sampai sekarang. Setelah mengupas tempat wisata untuk refreshing, menenangkan otak dan jiwa, Penulis mengajak pembaca menengok sejarah Stasiun garahan dan Nasi Pecel Pincuk Garahan, Markibas! mari kita bahas.

 

Stasiun Garahan, yang terletak di Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, memiliki sejarah yang panjang dan erat kaitannya dengan jalur transportasi kereta api yang dibangun pada masa kolonial Belanda. Pada akhir abad ke-19, Belanda membangun jaringan kereta api di pulau Jawa untuk mempermudah distribusi hasil pertanian dan perkebunan yang menjadi komoditas utama pada masa itu, seperti kopi, tembakau, dan gula.

Stasiun Garahan mulai beroperasi pada tahun 1897, sebagai bagian dari jalur kereta api yang menghubungkan Probolinggo dan Jember. Kereta api menjadi alat transportasi yang sangat penting pada masa itu, tidak hanya bagi warga lokal, tetapi juga untuk mendukung ekonomi kolonial Belanda yang bergantung pada ekspor komoditas pertanian. Garahan pun menjadi salah satu stasiun kecil yang melayani perjalanan antar kota dan menjadi titik strategis untuk pengangkutan barang.

Pada masa itu, Garahan bukan hanya tempat transit bagi penumpang, tetapi juga pusat perdagangan yang ramai, di mana berbagai komoditas dari luar daerah dibawa menggunakan kereta api. Kehadiran stasiun ini membantu perkembangan ekonomi lokal, sekaligus mempermudah mobilitas orang dan barang antar wilayah.

Asal-Usul Nasi Pecel Pincuk

Sementara itu, nasi pecel pincuk adalah salah satu kuliner tradisional yang telah lama ada di Jember, khususnya di sekitar Stasiun Garahan. Pecel, yang terdiri dari sayuran rebus dengan sambal kacang, merupakan hidangan yang sudah populer di berbagai daerah di Jawa. Namun, yang membedakan nasi pecel pincuk Garahan adalah penyajian yang unik menggunakan daun pisang sebagai tempatnya, yang dikenal dengan istilah "pincuk."

Meskipun sulit untuk menentukan tahun pasti awal mula nasi pecel pincuk Garahan, ada beberapa cerita rakyat yang mengatakan bahwa nasi pecel pincuk sudah ada sejak masa kolonial Belanda, ketika banyak pedagang dan pekerja yang melintasi Stasiun Garahan. Pada masa itu, para pedagang dan buruh yang bekerja di perkebunan atau stasiun sering membeli makanan sederhana yang mudah dibawa dan dimakan, seperti nasi pecel.

Konon, nasi pecel pincuk mulai dikenal sebagai makanan favorit bagi para penumpang kereta api yang singgah di Stasiun Garahan. Penjual nasi pecel di sekitar stasiun menggunakan daun pisang sebagai pembungkus dan penyajian, yang selain ramah lingkungan juga memberikan cita rasa khas dari daun pisang yang digunakan. Sambal kacang yang digunakan juga memiliki rasa yang lebih pedas dan gurih, memberikan perbedaan dengan pecel di daerah lainnya.

Seiring berjalannya waktu, nasi pecel pincuk Garahan menjadi kuliner legendaris yang banyak diminati, baik oleh warga lokal maupun para wisatawan yang berkunjung ke Jember. Kelezatan nasi pecel pincuk ini menjadi bagian dari identitas kuliner Jember yang tak hanya menggugah selera tetapi juga menggambarkan kekayaan budaya daerah ini.

 

Perpaduan Sejarah Stasiun Garahan dan Nasi Pecel Pincuk

Stasiun Garahan yang dibangun pada masa kolonial Belanda menjadi saksi bisu sejarah panjang perkembangan ekonomi dan sosial di Jember. Di sisi lain, nasi pecel pincuk yang muncul di sekitar stasiun menjadi simbol kuliner lokal yang berkembang bersama dengan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar.

Seiring dengan berjalannya waktu, keduanya – Stasiun Garahan dan nasi pecel pincuk – telah menjadi bagian dari warisan budaya Jember yang tak tergantikan. Stasiun Garahan sebagai pusat transportasi dan perdagangan serta nasi pecel pincuk yang legendaris menjadi dua hal yang saling melengkapi, menawarkan kisah sejarah dan cita rasa yang memikat hati para pengunjung.

Kesimpulan

Stasiun Garahan dan nasi pecel pincuk adalah dua aspek yang tak terpisahkan dalam sejarah Jember, terutama dalam hubungan antara transportasi dan kuliner. Sejak dibangun pada tahun 1897, Stasiun Garahan menjadi titik penting dalam penghubung antar kota dan distribusi barang, sedangkan nasi pecel pincuk yang muncul sekitar masa yang sama tetap menjadi hidangan ikonik hingga kini. Keberadaan keduanya merupakan bukti bahwa sejarah dan kuliner dapat berkembang berdampingan, memberikan kekayaan budaya yang layak dilestarikan.

Sumber:

https://suaraindonesia.co.id/news/kuliner/617fd2c33ff31/patut-dicoba-nasi-pecel-pincuk-khas-stasiun-garahan-berasa-banget

https://jemberterbina.com/pecel-garahan.html

https://surabaya.jatimnetwork.com/nasional/529569046/keren-banget-lur-ini-dia-9-stasiun-kereta-api-tertinggi-di-jawa-timur-warga-jatim-bisa-tebak-juara-satunya

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Berkas:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Een_stoomlocomotief_bij_het_spoorwegstation_van_Garahan_TMnr_60052283.jpg

https://jatim.antaranews.com/foto/225604/pecel-pincuk-garahan

 

https://www.antaranews.com/foto/58526/pecel-pincuk-garahan

==================================================

Garahan, 22 Desember 2024/Ahad Pon, 20 Jumadil Akhir 1446 H, 23.48 WIB

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantul,...sehat dan sukses selalu pak

23 Dec
Balas

Wow ..... bisa dijadikan wisata tempoe doeloe dengan menggunakan spoor lawas. Asyik lho akan banyak peminatnya.

23 Dec
Balas



search

New Post