Jumari Tito, S.Pd, M. Pd

Guru Madrasah Ibtidaiyah mempunyai impian sukses menjadi guru dunia akhirat. e-mail: [email protected] @FB Jumari Tito Galing @IG Jumari Tito @Tiktok Gur...

Selengkapnya
Navigasi Web
Berburu Siwil di Pantai Bande Alit (T.360)

Berburu Siwil di Pantai Bande Alit (T.360)

Suatu hari di Kampung Garahan, empat sahabat kecil Balqiz, Fathir, Zahira, dan Zahrin berkumpul di bawah pohon besar dekat surau. Pak Saleh, seorang tetua desa, sedang bercerita tentang Siwil, sosok kerdil misterius di Pantai Bandealit dan Sungai Kalisanen,

"Katanya, Siwil itu suka mencuri ikan dari nelayan," kata Pak Saleh sambil menyalakan pipa rokoknya. Zahira dengan mata berbinar bertanya,

"Pak, benarkah Siwil itu benar-benar ada?" Pak Saleh tertawa kecil,

"Hanya mereka yang berani yang mungkin bisa menemukan Siwil." Mendengar itu, Balqiz langsung berkata,

"Ayo kita buktikan! Kita cari Siwil besok di Bandealit!"

Esok harinya, mereka memulai perjalanan ke Pantai Bandealit. Mereka menyewa perahu kecil untuk menyusuri Sungai kalisanen yang dikelilingi hutan lebat,

"Sungai ini tenang, tapi cukup menyeramkan, ya," kata Zahrin sambil melirik ke kanan dan kiri. Fathir menunjuk sesuatu di kejauhan,

"Hei, lihat! Itu jejak kaki kecil di tepi sungai!" Zahira berseru,

"Itu pasti jejak Siwil! Kita harus mengejarnya!"

Mereka pun turun dari perahu dan mengikuti jejak itu yang menuju hutan. Namun, mereka terhenti saat mendengar suara gemerisik dari semak-semak.

"Dengar, itu suara Siwil!" bisik Balqiz dengan penuh semangat.

Tiba-tiba, sesuatu melompat dari semak-semak,

"Aaaah!" Zahira berteriak, tapi ternyata itu hanya seekor rusa kecil yang sedang mencari makan.

Fathir tertawa,

"Ternyata cuma rusa. Aku kira Siwil sudah muncul,"

Meski sedikit kecewa, mereka tetap melanjutkan perjalanan hingga tiba di Pantai Bandealit. Angin sepoi-sepoi dan pemandangan laut yang indah menyambut mereka,

"Tempat ini luar biasa indah!" kata Zahira kagum,

"Tapi kita belum menemukan Siwil," tambah Zahrin dengan nada serius.

Mereka memutuskan untuk mendaki ke Gua Jepang, tempat yang juga dikabarkan menjadi sarang Siwil. Jalan menanjak dan berbatu membuat mereka harus ekstra hati-hati,

"Kalian yakin kita harus ke sini?" tanya Fathir mulai ragu,

"Tentu saja. Siwil mungkin bersembunyi di gua itu," jawab Balqiz dengan penuh percaya diri. Saat mereka memasuki gua, udara dingin dan suasana gelap membuat Zahira merinding. Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki kecil di belakang mereka,

"Apa itu?" tanya Zahrin panik.

Dengan hati-hati, mereka mendekati sumber suara. Dari balik bayangan, muncul sosok kecil setinggi satu meter dengan rambut kusut dan mata tajam,

"Itu Siwil!" teriak Balqiz. Siwil menatap mereka sejenak lalu berlari ke arah hutan,

"Jangan sampai dia kabur!" seru Fathir sambil berlari mengejarnya. Namun, Siwil terlalu cepat dan menghilang di balik pepohonan. Meski tak berhasil menangkapnya, petualangan ini memberi mereka pengalaman yang tak terlupakan,

"Kita akan kembali lagi suatu saat untuk menemukan Siwil," kata Balqiz dengan penuh semangat.

=================================================================

Garahan, 25 Januari 2025/Sabtu Pahing, 25 Rajab 1446 H, 09.09 WIB

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Apa itu Siwil? Ceritanya menarik Pak. Sukses selalu.

25 Jan
Balas

Orang kerdil bun

26 Jan



search

New Post