Buah hutan buah Legendaris
Siapa yang tidak kenal dengan buah ini, anak yang lahir dibawah tahun 1990-an sangatlah akrab dengan buah ini, ketika bermain di kebun terutama anak pedesaan akan menjadi menu terbaik dikala lepas dari bermain, semangat naik ke pohon buni sangatlah besar dengan modal baju yang dikenakan sebagai penampung buah satu ini walau noda merah menghias baju mereka. Setelah turun dari pohon buni teman yang dibawah sudah menyiapkan cobek dan alu untuk di proses menjadi rujak ditambahi gula putih atau merah dan cabai, diulek sedikit dan siap untuk dimakan, buah yang merah agak asam dan buah hitam rasanya manis. Tidak hanya dirujak bisa dimakan langsung rasanya manis campur asam tapi enak dikonsumsi.
Seperti yang dilansir oleh solopos.com buah ini mengandung tiga jenis flavonoid yang berbeda yaitu catechin, procyanidin B1 and procyanidin B2. Flavonoid merupakan salah satu senyawa antioksidan yang dapat menghilangkan efek merusak yang terjadi pada oksigen dalam tubuh manusia.
Senyawa ini terdiri atas lebih 15 atom karbon yang sebagian besar dapat ditemukan dalam tanaman. Selain itu, flavonoid juga berfungsi melindungi struktur sel dalam tubuh, meningkatkan penyerapan dan penggunaan vitamin C dalam tubuh, dan sebagai obat antiinflamasi.
Kandungan flavonoid juga mencegah pengeroposan tulang, sebagai antibiotik, sebagai antivirus, menghambat pertumbuhan kolesterol jahat dalam darah, mencegah terjadinya atherosklerosis, dan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.(Publish: Selasa, 7 April 2020 - 07:06 WIB)
Tahun 2000-an sepanjang jalan raya arah Banyuwangi-Jember di desa Sempolan sampai Garahan dipinggiran jalan di tanami pohon Buni oleh dinas PUD ada beberapa yang tumbuh dan berkembang sampai tinggi pohonnya seperti di baratnya pasar sempolan namun sekarang sudah ditebang. Pohon Bumi sengaja di tanam oleh dinas terkait untuk penghijauan, mengurangi polusi udara, memperindah lingkungan akan tetapi tangan-tangan jahil berperan mengurangi pohon buni dipinggir jalan, hanya 10 persen yang tumbuh dan berkembang dan sekarang sudah tidak ada lagi diganti dengan beton yang terhampar.
Buah Buni bermanfaat untuk kehidupan dan kelangsungan ekosistem hutan, walau tidak dijual di supermarket namun buah ini sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia, agar tetap lestari buah ini bisa menggunakan stek batang, biji sehingga anak cucu kita akan menikmati buah Buni bukan menikmati cerita saja sang buah legendaris ini.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar