Sejak jamanku SD pepatah ini sering kali saya dengar dan menelaah kandungan tersirat dan tersurat pepatah itu. Dalam benak saya istilah itu memberikan pengertian yang dalam mengandung nasehat, himbauan dan larangan.

Simbol yang melekat pada diri seorang guru seperti yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu Ing Ngarso sung tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani kalau tidak salah artinya seperti ini yang didepan (pemimpin) memberikan keteladanan, yang tengah memberikan membangun kepercayaan (motivasi), dan yang belakang memberikan dorongan. Dalam Islam juga terdapat bahwasanya semua manusia harus memberikan contoh yang baik (Uswatun Hasanah) kepada semua makhluk yang ada dimuka bumi tidak terkecuali kepada tumbuhan dan hewan.

Jika guru memberikan dan memberikan contoh yang baik maka tidak menutup kemungkinan peserta didik akan mengikuti kebaikan itu seperti menanam satu butir padi akan menumbuhkan puluhan bulir padi setiap tandan padi menghasilkan kebaikan tujuh kali lipat akan tetapi jika seorang guru memberikan contoh yang tidak baik maka pepatah itu benar adanya guru kencing berdiri murid kencing berlari, jika seorang guru memberikan akhlak yang tidak terpuji maka murid akan lebih banyak melakukan keburukan didalam masyarakat, jika satu murid akhlaknya kurang baik makan satu murid itu akan menularkan keburukan kepada orang lain akhirnya pembuat dosa pertama yaitu guru akan diberikan dosa yang berlipat ganda. Kebaikan seorang guru maka selamanya murid akan selalu mendoakan gurunya yang terbaik.