Siapa yang tidak kenal dengan serial animasi Naruto, sejak dahulu sampai sekarang serial animasi ini banyak di gandrungi oleh anak-anak sampai orang tua, pastilah yang lahir di tahun 80-an sangatlah mengenal film kartun ini di televisi atau di komik-komik. Namun, penulis kali ini tidak akan membahas kehebatan para pemain Naruto yang melegenda dari awal sampai akhir. Kali ini yang akan dibahas adalah kemiripan kebiasaan yang dilakukan oleh warga desa Sunagakare di serial animasi Naruto dengan warga desa Legung Timur, Legung Barat dan Dapenda kabupaten Sumenep Madura.

Yaps betul! Dua desa ini yang satunya adalah desa khayalan dan satunya lagi desa yang benar-benar ada disebut desa pasir. Desa pasir versi Naruto adalah desa Sunagakure sedangkan di dunia nyata adalah desa Legung Timur, Legung Barat dan Dapenda. Desa pasir di kabupaten Sumenep Madura ini mempunyai kebiasaan yang tidak ada di manapun juga mirip dengan kebiasaan warga Sunagakure yaitu tiada hari tanpa bersentuhan dengan pasir, kebiasaan mereka cukup unik hampir seisi rumah ada pasir laut mulai dari halaman rumah, teras rumah, ruang tamu, bahkan kamar tidur pun tak luput dari pasir. What?  Hampir tidak bisa kita bayangkan, segala aktivitas di lakukan di atas pasir seperti leyeh-leyehan bersama tetangga, sanak saudara, makan, masak bahkan tidur-tiduran semua dilakukan di atas pasir.

Jangan disangka mereka tidak mampu membeli perabot rumah tangga seperti meja, kursi, spring bed, balai-balai (Lencak,Madura) akan tetapi kebiasaan ini sudah mendarah daging sejak ratusan lalu dan tetap terpelihara sampai sekarang. Lebih uniknya lagi, setiap rumah wajib mempunyai kasur pasir di kamar tidur, bagaimana mungkin tidur di atas kasur pasir? Kalau penulis sih mikir-mikir juga untuk tidur di atas pasir dengan alasan gatal-gatal dan pasir akan lengket di baju dan di tubuh mengakibatkan iritasi kulit. Ups! Jangan salah sangka dulu, pasir yang di gunakan tidak sembarang pasir, bukan asal ambil pasir seperti pasir sungai atau pasir laut yang mempunyai tekstur kasar tapi pasir yang di ambil oleh warga adalah pasir laut yang berada di sekitar Pantai Lombang yang mempunyai tekstur lembut, halus, bersih dan mengkilap dan memang benar pasir laut yang di pantai Lombang sangat halus dan tidak lengket di kulit saking lembutnya ketika penulis berjalan, kaki penulis hampir tidak ada butiran pasir yang menempel di sepanjang garis pantai, bahkan dalam keadaan basah pun pasir ini tidak lengket di tubuh.

Bagaimana para sahabat penulis, kapan bisanya berkunjung dan tidur di atas pasir seperti yang dilakukan oleh warga Legung dan Dapenda Kecamatan Batang-batang Kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur?

sumber foto

https://duniaku.idntimes.com/anime-manga/naruto-boruto/dimas-ramadhan-1/fakta-sunagakure-naruto

https://jatim.idntimes.com/travel/destination/dhafintya-noorca-achni-1/fakta-unik-warga-kampung-          pasir-sumenep-c1c2?page=all

https://www.google.com/search?q=tidur+diatas+pasir+warga+desa+legung+sumenep&sca_esv=600079539&tbm=isch&source=lnms&sa=X&ved=2ahUKEwiTgoCboOyDAxVDcWwGHWVwDTQQ_AUoAXoECAEQAw&biw=1707&bih=898&dpr=1.5#imgrc=E1PdRFlWUL3G_M

https://rilis.id/Daerah/Berita/Tradisi-Unik-Kampung-Pasir-Sumenep-Warganya-Suka-Berkumpul-dan-Tidur-di-Atas-Pasir-DiEFIlY