Jumari Tito, S.Pd, M. Pd

Guru Madrasah Ibtidaiyah mempunyai impian sukses menjadi guru dunia akhirat. e-mail: [email protected] @FB Jumari Tito Galing @IG Jumari Tito @Tiktok Gur...

Selengkapnya
Navigasi Web
Lala dan Romi (T.427b)

Lala dan Romi (T.427b)

Bab 6 – Pertemuan Rahasia di Balik Akar

Setelah kejadian di sungai, kabar tentang keberanian semut dan kebaikan hati Lala menyebar ke seluruh penjuru hutan. Semua binatang mulai menyadari betapa pentingnya saling membantu, sekecil apa pun bentuknya. Namun, di balik semua itu, ada satu makhluk yang diam-diam masih memikirkan semuanya dalam hati Romi si rubah.

Suatu malam, saat bulan menggantung bulat di langit, Romi memutuskan untuk berjalan sendiri ke sebuah tempat tersembunyi: gua akar besar di bawah pohon beringin tua. Di sanalah ia biasa merenung. Tapi malam ini berbeda. Ia tak sendiri.

"Lho? Kamu di sini juga?" suara lembut Lala terdengar dari balik semak.

Romi terkejut, tapi tak merasa terganggu.

"Iya... aku suka suasana tenang di sini," jawab Romi pelan.

Lala terbang mendekat, hinggap di batang kayu lapuk. Mereka diam cukup lama, hanya ditemani suara jangkrik dan desir angin.

"Aku... sudah lama memperhatikanmu, Lala," kata Romi akhirnya.

“Kamu... berbeda. Semua hewan menyukaimu. Kamu tak punya taring tajam, tak bisa berlari cepat... tapi semua hewan datang padamu.”

Lala tersenyum.

“Karena aku selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk mereka, Romi. Walau kecil, aku bisa membuat perubahan.”

Romi menunduk.

“Aku ingin mencoba berubah. Tapi aku tak tahu harus mulai dari mana…”

Lala terbang mendekat dan berkata pelan,

“Mulailah dari hal terkecil, Romi. Menyapa teman dengan ramah. Membantu yang membutuhkan. Tak perlu hebat dulu… asal dari hati.”

Romi terdiam. Kata-kata itu masuk ke hatinya, lembut namun kuat.

Keesokan harinya, Romi mencoba hal kecil: ia membantu seekor kura-kura menyeberangi jalan setapak di hutan yang licin. Tidak ada yang melihatnya, tidak ada yang memuji. Tapi untuk pertama kalinya, hatinya terasa ringan.

Hari itu juga, Romi duduk di tepi sungai, memandangi alirannya sambil tersenyum kecil. Ia tahu jalan menuju perubahan tidak mudah, tapi ia sudah memulainya. Dan itu cukup untuk sekarang.

Lala dari kejauhan melihat Romi membantu si kura-kura. Ia tersenyum bangga. Hatinya berkata,

“Mungkin, hutan ini akan jadi tempat yang lebih baik… satu kebaikan kecil pada satu waktu.”

=========================================================

Garahan, 26 April 2025 / Sabtu, 27 Syawal 1446 H, 21.21 WIB

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kisah yang apik. Pak. Sarat pesan. Lanjooot.... Sakam sukses.

26 Apr
Balas

Terima kasih bunda syantik, Supportnya bunda bikin Effort saya bertambah.

27 Apr

Keren, kisah yang inspiratif untuk berbagi kebaikan. Salam literasi Pak Tito.

27 Apr
Balas

Alhamdulillah kalau bisa menebar kebaikan walau hanya lewat cerita bund. Salam sukses bunda

27 Apr



search

New Post