Jumari Tito, S.Pd, M. Pd

Guru Madrasah Ibtidaiyah mempunyai impian sukses menjadi guru dunia akhirat. e-mail: [email protected] @FB Jumari Tito Galing @IG Jumari Tito @Tiktok Gur...

Selengkapnya
Navigasi Web
Lala dan Romi (T.428)

Lala dan Romi (T.428)

Bab 7 – Rencana Licik Si Ular

Pagi itu di hutan, udara terasa berbeda. Matahari bersinar hangat, burung-burung berkicau seperti biasa, tapi suasana terasa sedikit tegang. Seekor ular besar bernama Saka sedang meluncur perlahan di balik semak belukar. Ia terkenal sebagai ular yang licik, dan ia tidak suka melihat kedamaian di hutan.

“Sejak Lala dan Romi makin akrab, semua hewan jadi bersatu. Hutan ini terlalu tenang... membosankan!” gumam Saka sambil menjulurkan lidahnya.

Saka tidak suka suasana damai. Ia lebih senang saat hewan-hewan saling curiga dan bertengkar. Maka, ia pun merancang rencana jahat untuk memecah belah mereka. Ia memilih sasaran pertamanya: Romi.

Saka menyelinap ke tempat rubah itu biasa tidur. Ia membiarkan bekas cakaran di tanah, dan menggigit sedikit batang pohon di sekitarnya agar terlihat seperti perbuatan binatang buas. Tak hanya itu, ia juga menyebarkan kabar palsu pada beberapa hewan kecil.

“Kalian tahu tidak?” bisik Saka pada seekor tupai.

“Aku lihat Romi tadi malam sedang merencanakan sesuatu... Dia akan merebut sarang lebah untuk dirinya sendiri.”

Tupai itu terkejut dan segera menyebarkan kabar ke yang lain.

Ketika Lala mendengar kabar itu, ia bingung.

“Romi? Tidak mungkin…” pikirnya. Tapi banyak hewan mulai menjauh dari Romi, bahkan yang biasanya ramah, kini curiga dan tak mau menyapa.

Romi pun bingung.

“Apa salahku? Kenapa semua menjauh?” katanya sendirian.

Lala, dengan tenang, memutuskan untuk menyelidiki. Ia mengikuti jejak tanah, dan akhirnya menemukan sisik ular serta bekas tubuh melingkar di dekat tempat tidur Romi. Ia langsung tahu: ini pasti ulah Saka.

Sore harinya, Lala mengumpulkan semua hewan dan berkata lantang,

“Teman-teman, kita jangan cepat percaya pada gosip! Aku menemukan bukti bahwa ini semua hanyalah jebakan dari ular Saka!”

Seketika, hewan-hewan mulai sadar. Mereka merasa bersalah karena telah menuduh Romi tanpa bukti. Romi berdiri di tengah mereka, terharu karena akhirnya kebenaran terungkap.

“Aku tak apa-apa,” kata Romi pelan.

“Yang penting kita sekarang tahu siapa yang memecah belah kita.”

Sejak saat itu, hewan-hewan sepakat untuk tidak mudah terprovokasi. Mereka membuat peraturan baru: jika ada berita yang mencurigakan, harus dikonfirmasi bersama-sama.

Saka? Ia bersembunyi lebih dalam ke hutan, kesal karena rencananya gagal. Tapi ia belum menyerah...

========================================================

Garahan, 27 April 2025 / Ahad, 28 Syawal 1446 H, 09.23 WIB

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post