Lala dan Romi (T.440)
Bab 19 – Hari Peresmian Sekolah Hutan
Matahari bersinar cerah di langit biru. Hari ini adalah hari yang dinanti-nanti oleh seluruh penghuni hutan: Peresmian Sekolah Hutan!
Sejak pagi, para hewan sudah sibuk berdandan dan mempersiapkan segala sesuatunya. Kelinci-kelinci kecil menghias jalanan tanah dengan bunga-bunga liar berwarna-warni. Burung-burung menyanyikan lagu meriah dari atas dahan.
Romi dan Lala berdiri di depan sekolah baru mereka, mengenakan selendang dari anyaman daun palem sebagai tanda kehormatan.
"Tak kusangka hari ini akhirnya datang," kata Lala sambil menatap bangunan sederhana namun kokoh itu.
"Iya, perjuangan kita tidak sia-sia," jawab Romi dengan bangga.
Tak lama kemudian, para hewan mulai berdatangan. Ada rusa-rusa gagah, burung-burung mungil, keluarga beruang, bahkan kura-kura tua yang berjalan perlahan.
Saka si ular datang dengan mengenakan topi kecil dari daun teratai, membuat semua anak-anak hewan tertawa.
"Selamat datang semuanya!" seru Kancil tua dari panggung kecil yang dibuat dari susunan batu dan kayu.
Setelah semua berkumpul, acara dimulai.
Burung hantu tua membacakan sambutan, suaranya tenang dan dalam.
"Hari ini bukan sekadar merayakan sebuah bangunan. Hari ini kita merayakan keberanian untuk berubah, semangat untuk belajar, dan persahabatan yang menyatukan kita."

Semua hewan bertepuk tangan, membuat suara riuh memenuhi hutan.
Lala lalu maju membawa sebuah papan kayu bertuliskan: "Sekolah Persahabatan Hutan Raya."
Dengan serempak, Romi dan Lala menggantungkan papan itu di atas pintu sekolah.
Seketika, terdengar dentuman genderang yang dipukul oleh para burung pelatuk. Mereka memainkan irama ceria sebagai tanda resmi dibukanya sekolah.
Anak-anak hewan berlarian ke dalam gedung, mata mereka berbinar-binar.
Di dalam, ada meja-meja kecil dari batang pohon, papan tulis dari kulit kayu lebar, dan rak-rak buku sederhana.
Buku-buku dibuat dari daun besar yang dilipat, berisi cerita-cerita rakyat, ilmu tentang tanaman, dan pelajaran persahabatan.
Semua hewan tua dan muda diajak berkeliling.
Seekor anak musang berteriak, "Aku mau belajar menulis seperti Romi dan Lala!"
Seekor burung kecil berkicau, "Aku mau belajar membaca bintang-bintang di langit!"
Romi dan Lala berdiri di depan kelas pertama.
Mereka menjadi guru pertama di sekolah ini.
Romi mengajar tentang kerja sama dan keberanian, sementara Lala mengajarkan tentang kasih sayang dan menghargai sesama.
Hari itu diakhiri dengan pesta kecil: buah-buahan segar, madu manis, dan air sungai yang sejuk.
Tawa dan nyanyian menggema di seluruh hutan. Sekolah Hutan telah menjadi kenyataan.
Dan Romi, si lebah yang baik hati, serta Lala, sahabat sejatinya, tahu bahwa ini baru permulaan dari petualangan besar mereka.
Hutan kini bukan hanya rumah. Hutan kini adalah tempat tumbuhnya mimpi-mimpi baru.
=================================================================
Garahan, 09 Mei 2025 / Jum'at Legi, 11 Dzulqo'dah 1446 H, 07.56 WIB

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar