Jumari Tito, S.Pd, M. Pd

Seorang guru Madrasah Ibtidaiyah AL-Amin Garahan Kecamatan Silo Kabupaten Jember Jawa Timur, mengabdi untuk Agama dan negara semata-mata mencari Ridho Allah SWT...

Selengkapnya
Navigasi Web
Merah Putih di Negeri di atas awan B-29 (T.54a)

Merah Putih di Negeri di atas awan B-29 (T.54a)

Cerita ini penulis saya angkat kembali ke permukaan kertas putih dengan maksud memperkuat daya ingat akan masa lalu yang begitu indah, mengalami sendiri (kontekstual) seperti yang diajarkan penulis kepada anak didik, dan berusaha menolak tua hehehe….

Cerita ini bermula dari kesepakatan bersama dengan teman-teman sekampung dengan judul My Trip My Adventure go to B-29, ada 4 orang yang menjadi anggota tim yaitu penulis, Sahif, Faruk dan Syaiful Bahri. Sepakat dengan hari dan tanggalnya yaitu Kamis, 16 Pebruari 2017 Jam 12.00 WIB. Semua persiapan telah dilakukan oleh teman-teman mulai dari tenda, logistik, obat-obatan, juga uang tentunya, dengan mengendarai dua sepeda motor menuju ke arah barat Kabupaten Lumajang. Penulis berboncengan dengan sahif sepeda motornya Satria Suzuki, Saiful Bahri dengan Faruk sepeda motornya Shogun Suzuki.

Sepeda motor bergerak dari Garahan Jember menuju kabupaten Lumajang ke Puncak B-29 yang terletak di Argosari, Senduro, Nganjir, Sariwani, Kecamatan Sukapura. Perjalanan terhenti sejenak di Jatiroto Lumajang karena hujan melanda sekitar setengah jam. Jam setengah tiga lanjut perjalanan menuju kota Lumajang sambil lalu menikmati sungai Bondoyudo sebelah kiri jalan. Hobi Penulis yang paling favorit jalan-jalan ke gunung no climbing, misalnya ke gunung Bromo, kawah ijen atau tempat lainnya yang penting gunung. Setelah melewati kota Lumajang, lampu merah kedua dari arah utara, tim penulis belok kanan ke arah sentul jam menunjukkan 17.10 masuk Sholat Maghrib, sholat maghrib dan membeli bahan bakar, sebelum naik ke puncak B-29 amunisi bahan bakar harus full tank karena menuju ke puncak jalannya full tanjakan. Saat tim Penulis beristirahat ada rombongan menghampiri penulis, menanyakan apakah akan ke Puncak B-29? Penulis menjawab iya, mereka sangat gembira karena semakin banyak anggota bergabung menuju ke negeri diatas awan. Rombongan tersebut terdiri dari laki-laki dan perempuan masih muda-muda berasal dari Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember dengan mengendarai sepeda motor, anak muda semangatnya kenceng beda dengan penulis yang sudah bapak-bapak tapi masih punya semangat muda.

Perjalanan mulai mendaki dan berkelok-kelok ditambah dengan suhu yang sangat dingin menusuk, kanan kiri gelap hanya beberapa rumah penduduk yang penulis temui, di pos pertama yaitu desa Argosari, kami istirahat sejenak jam menunjukkan 21.10, banyak rumah disekitar pos pertama, Ya Allah benar-benar dingin nih udara, sekedar mengingatkan jika berkendara sepeda motor dianjurkan tidak menggunakan sepeda matic. Penulis meneguk kopi yang dibawa dari rumah walaupun dingin namun nambah energi menuju puncak. Jam 21.30 WIB semua rombongan menuju Puncak perlahan-lahan, jalan mulai berlubang dan berkelok-kelok, kanan kiri mulai gelap, sepintas banyak tanaman sayur seperri kubis, wortel, kentang, pohon pinus, Nampak dari kejauhan rumah-rumah penduduk dan jalan bersinar terang menambah suasana malam yang indah, Alhamdulillah pos kedua ada didepan mata, sejenak beristirahat sambil lalu mendinginkan mesin sepeda motor dari tadi bekerja keras memacu mesin selalu berada di gigi satu dan dua. Penat sudah mulai mngurang dilanjutkan lagi menuju pos tiga, jalan mulai menanjak, bertanah, berdebu, belokannya hampir 90 derajat kemiringannya, tanjakan dan belokan tajam, sungguh luar biasa perjalanan ini, sepeda motor Saiful bahri suara mesinnya menderu kuat, faruk yang dibonceng sekali-kali turun untuk menanggulangi jatuhnya sepeda motor, begitu juga dengan sepeda motor penulis sangatlah susah payah menaiki jalan yang begitu ekstrem. Doa selalu dipanjatkan agar selamat sampai puncak, Alhamdulillah sampai di pos ketiga, kembali kita beristirahat dengan wajah begitu tegang dan penuh debu, meluruskan kaki yang sejak tahu menahan beban tubuh agar tidak terjatuh. Di pos ketiga, penulis ditawarkan oleh tukang ojek untuk ngojek ke puncak dengan alasan kasihan sepeda motornya biarkan sepeda motornya istirahat di rumah penduduk mengingat jalan menuju tempat parkir B-29 sangat terjal dan curam, insyaallah aman dengan diberikan bukti berupa kartu untuk pengambilan sepeda motornya besok siang. Ada beberapa teman yang memanfaatkan tukang ojek dengan harga Rp. 20.000,- perorang tapi Penulis tetap menggunakan sepeda motor sendiri, setalah semua siap naik, semua rombongan menuju ke puncak dengan jalan yang sangat ekstrem, benar kata tukang ojek, penulis sering turun dari sepeda motor untuk keselamatan, sekitar setengaj jam akhirnya penulis sampai di parkiran B-29 yang tertata rapi sepertinya masih dalam tahap renovasi, seorang juru parkir mengarahkan sepeda motor penulis ke satu titik untuk memarkir sepeda motor, juru parkir mengatakan bahwa harga tiket Rp. 5.000,- dan parkir Rp. 2000,- wow… murah banget, pemandangan yang begitu menawan hanya di kenakan tiket lima ribu rupiah saja.

Subuh terdengar ditelinga, saatnya sholat subuh dengan bertayyamum diluar tenda walau dingin cuacanya dan badan sering kali menggigil dan hidung keluar ingus tetap harus sholat, selesai sholat subuh, duduk sejenak menikmati pemandangan yang sangat eksotik, jauh ke depan dan dibawah sana, cahaya seperti kunang-kunang sangat banyak sekali melintasi padang pasir, ah ternyata itu adalah mobil yang sedang melintasi padang pasir di sekitar kawah Bromo, Subhanallah begitu indahnya , apalagi sebentar lagi akan menikmati golden rise bromo di puncak B-29 pastilah lebih indah dan menawan. Memang, agenda kegiatan yang penulis susun adalah camping, sun rise, view kawah Bromo yang eksotik dan Upacara bendera memperingati HUT RI yang ke-72. Jam 05.00 WIB langit timur mulai memerah tibalah saatnya menunggu terbitnya Matahari, perlahan-lahan tapi pasti golden rise muncul di ufuk timur, Subhanallah wal hamdulillah, Allahu akbar, inilah momen yang bersejarah bisa menikmati keindahan alam di Puncak B-29 yang pertama kali sekaligus memperingati hari kemerdekaan RI yang ke-72 di puncak gunung. Luar biasa keindahan yang disajikan oleh Allah SWT ke timur melihat keindahan matahari beserta gunung Semeru ke arah barat menikmati keindahan hamparan pasir dengan kawah gunung Bromo dengan sedikit asap juga awan tipis menyelimuti kawasan gunung Bromo, amazing, awesome, luar biasa, tidak sia-sia perjalanan dari Jember ke Puncak B-29 benar-benar berada di negeri di atas angin.

Puas menikmati pemandangan yang disajikan oleh alam, bersama teman-teman sekitar jam 08.00 WIB semua rombongan akan menggelar Upacara bendera 17 Agustus, Alhamdulillah ternyata ada rombongan dari sekolah yang mengadakan upacara bendera bersama babinsa di puncak B-29, akhirnya kami merayakam Upacara Bendera dengan semangat 45 mengenang jasa para pahlawan yang merebut kemerdekaan Indonesia. Selain itu, kami menyanyikan lagu Indonesia Raya juga menyanyikan lagu-lagu perjuangan yang di dirigeni oleh mbak Rizkiyah Fajrin. Sekali lagi momen ini menjadi tonggak sejarah dalam hidup penulis bisa memperingati hari kemerdekaan di luar sekolah. Selain itu juga, peristiwa yang penulis alami diabadikan dalam beberapa foto, video dan juga tulisan yang sekarang penulis lakukan.

Jam 10.00 WIB, penulis membongkar tenda telah usai acara kegiatan yang berada di puncak B-29, Nampak dari kejauhan gunung semeru gagah berdiri, sebelah utara dari B-29 adalah puncak B-30 yang tidak dikunjungi, insyaallah suatu pasti sampai ke Puncak B-30. Saatnya turun gunung dengan perasaan lega, semua rombongan dari jember bersiap-siap pulang, namun betapa terkejutnya penulis saat berada di parkiran, sejauh mata memandang kebun sayur begitu indah, pohon pinus yang berjejer, yang membuat tak percaya lagi, sepanjang jalan yang penulis lalui tadi malam ternyata kanan kirinya adalah jurang yang menganga, oh My god! Allahu Robbi….jika sepeda motor terpeleset sedikit saja, wallahu a’lam akan bergema Innallihi wa inna lillahi roji’un, ngeri sungguh ngeri, tidak lupa juga kami di parkiran mengabadikan foto bersama teman-teman sebelum akhirnya memisahkan diri dari rombongan besar. Untuk keselamatan diri, waktu mau turun dari puncak, sengaja penulis tidak bonceng karena medan jalan menurun dan terjal juga bertanah waktu itu, tapi katanya jalan yang menuju ke puncak dari pos tiga sudah di paving. Menuruni jalan pintas yang berdebu, penulis mencari jalan yang agak landai untuk naik sepeda motor, sepanjang perjalanan pulang, sering kali penulis harus menahan berat badan dengan menahan kaki ke dudukan kaki sepeda motor karena jalanan begitu terjal kanan kiri jurang, menikmati perjalanan pulang dengan disuguhkan pemandangan di desa Argosari yang indah menawan. Akhirnya, rombongan kecil penulis sudah berada di pintu gerbang Puncak B-29 negeri di atas awan, kesempatan ini dipergunakan sebaik mungkin dengan mengabadikan di depan gerbang. Sekali lagi, penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT telah diberi sajian alam yang begitu memanjakan mata sepanjang perjalanan sampai akhir berada di desa Senduro, Alhamdulillah sampai juga di rumah di desa Garahan Kecamatan Silo Kabupaten Jember dengan selamat.

Garahan, 05 Pebruari 2024, 23.45

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap

06 Feb
Balas

terima kasih bapak Seniorku, salam sukses

06 Feb



search

New Post