Jumari Tito, S.Pd, M. Pd

Guru Madrasah Ibtidaiyah mempunyai impian sukses menjadi guru dunia akhirat. e-mail: [email protected] @FB Jumari Tito Galing @IG Jumari Tito @Tiktok Gur...

Selengkapnya
Navigasi Web
Petualangan Ilmiah di Pantai Watu Ulo (T.374)

Petualangan Ilmiah di Pantai Watu Ulo (T.374)

Balqiz, Fathir, Zahira, dan Zahrin pergi ke Pantai Watu Ulo untuk melakukan penelitian ilmiah. Mereka ingin meneliti ekosistem pantai, mulai dari jenis batuan, biota laut, hingga legenda yang berkembang di masyarakat. Dengan membawa buku catatan dan alat penelitian sederhana, mereka menyusuri pantai yang terkenal dengan batu panjang menyerupai ular,

"Kita mulai dari mengamati batuan di sekitar sini," kata Fathir sambil menunjuk bebatuan hitam yang terhampar di tepi pantai. Zahira mengambil sampel pasir untuk diteliti lebih lanjut.

Saat mengamati batuan, mereka menemukan bahwa bebatuan di Pantai Watu Ulo sebagian besar berasal dari proses vulkanik,

"Batuan ini terbentuk dari lava yang mendingin jutaan tahun lalu," jelas Zahrin yang hobi membaca tentang geologi. Balqiz menemukan cangkang kerang yang tertanam di antara celah batu, membuktikan bahwa daerah ini dulu mungkin berada di bawah permukaan laut. Sementara itu, Zahira mencatat bahwa ekosistem di pantai ini masih terjaga dengan baik. Mereka juga melihat berbagai jenis kepiting, siput laut, dan burung camar yang mencari makan di sekitar pantai.

Ketika menyusuri tepian pantai, mereka menemukan jejak aneh di pasir yang menyerupai sisik ular. "Mungkinkah ini bukti dari legenda Watu Ulo?" tanya Zahira dengan penasaran. Fathir yang lebih rasional menjelaskan bahwa pola tersebut bisa terbentuk akibat erosi air laut dan angin yang kuat. Mereka juga mengamati bagaimana air laut mengikis batuan secara perlahan, membentuk pola unik yang terlihat seperti sisik ular. Penemuan ini semakin memperkuat pemahaman mereka tentang proses alam yang membentuk lanskap pantai.

Mereka kemudian mengukur kadar garam air laut dengan alat sederhana yang mereka bawa,

"Air laut di sini cukup asin karena penguapan tinggi akibat cuaca panas," kata Balqiz setelah mencatat hasil pengukuran.

Mereka juga menguji kebersihan air dengan mengamati mikroorganisme di dalamnya. Dari pengamatan mereka, air laut di Pantai Watu Ulo masih cukup bersih, meskipun ada beberapa sampah plastik yang terbawa arus. Kesadaran untuk menjaga kebersihan pantai pun semakin tumbuh di hati mereka.

Setelah seharian meneliti, mereka menyimpulkan bahwa Pantai Watu Ulo memiliki nilai ilmiah yang luar biasa. Selain keindahan alamnya, pantai ini juga menyimpan sejarah geologi dan kehidupan ekosistem yang unik,

"Legenda memang menarik, tapi ilmu pengetahuan bisa membantu kita memahami keajaiban alam yang sebenarnya," ujar Zahrin.

Dengan semangat baru, mereka bertekad untuk terus mengeksplorasi dan menjaga kelestarian alam. Petualangan ilmiah mereka di Pantai Watu Ulo menjadi pengalaman yang sangat berharga.

============================================

Garahan, 10 Februari 2025/Senin Pon, 11 Sya'ban 1446 H, 08.04 WIB

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap kisahnya Mas ustadz. Apalagi dengan ilustrasi gambarnya. Ajarin kita dong,, Seriusss.. hehe. Sukses selalu

10 Feb
Balas

Salam sukses selalu mas ustadz dengan iringan doa, boleh silahkan buka di Bing creator mas ustadz

10 Feb

Mantap pisan giatnya. Sukses Mas

10 Feb
Balas



search

New Post