Di suatu masa, hiduplah seorang pertapa sakti bernama Ki Samboja yang menetap di sebuah bukit hijau nan asri. Ia dikenal sebagai penjaga hutan, yang melindungi kawasan itu dari perusakan oleh manusia serakah. Ki Samboja memiliki ilmu yang tinggi dan mampu berkomunikasi dengan alam, membuat hewan-hewan dan tumbuhan tunduk pada perintahnya. Penduduk desa sangat menghormatinya, karena ia sering membantu menyelesaikan berbagai masalah dengan kebijaksanaan dan kekuatannya. Namun, Ki Samboja selalu memperingatkan bahwa bukit ini harus dijaga, atau bencana besar akan datang.

Suatu hari, sekelompok penebang kayu datang ke bukit dengan niat jahat untuk menebang pohon-pohon tua yang bernilai tinggi. Mereka mengabaikan peringatan Ki Samboja dan tetap melanjutkan niat mereka. Dalam amarahnya, Ki Samboja melakukan ritual khusus untuk melindungi bukit tersebut. Tiba-tiba, angin kencang dan gemuruh petir menghalangi para penebang kayu hingga mereka lari ketakutan. Pohon-pohon itu tetap berdiri kokoh, seolah dijaga oleh kekuatan gaib.

Ki Samboja merasa umurnya tidak lama lagi. Sebelum wafat, ia mengumpulkan warga desa di kaki bukit untuk memberikan pesan terakhirnya. "Jaga bukit ini dengan segenap jiwa dan raga kalian," katanya. "Jika ada yang merusak, maka alam akan membalas." Setelah memberikan pesan tersebut, ia menghilang di puncak bukit, meninggalkan misteri yang tak terpecahkan. Penduduk percaya bahwa ia menjadi satu dengan bukit itu.

Setelah kepergian Ki Samboja, warga desa mematuhi pesan tersebut dengan penuh kesungguhan. Mereka menjaga bukit dari segala bentuk kerusakan, dan bukit itu tetap hijau subur hingga kini. Namun, cerita tentang kejadian aneh mulai bermunculan. Banyak yang mengaku mendengar suara tabuhan gamelan di malam hari atau melihat bayangan Ki Samboja berjalan di antara pepohonan. Bukit Samboja pun dianggap sebagai tempat keramat.

Kabar tentang keramatnya Bukit Samboja menyebar luas hingga ke desa-desa lain. Para pendaki yang mencoba menantang larangan sering mengalami hal-hal aneh, seperti tersesat meski membawa pemandu. Beberapa bahkan kembali dengan tubuh lemas tanpa sebab yang jelas. Warga percaya bahwa itu adalah peringatan dari Ki Samboja, yang masih menjaga bukitnya hingga kini.

Keindahan Bukit Samboja menarik perhatian wisatawan yang ingin melihat langsung tempat penuh misteri ini. Namun, mereka harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh warga desa. Tidak boleh ada yang memetik bunga, menebang pohon, atau berbicara kasar selama berada di sana. Semua ini dilakukan untuk menghormati Ki Samboja dan menjaga keharmonisan alam.

Legenda Ki Samboja di Bukit Samboja kini menjadi warisan budaya yang dihormati oleh masyarakat sekitar. Mereka tidak hanya menjaga cerita ini hidup melalui tradisi lisan, tetapi juga menjadikannya pengingat akan pentingnya menjaga keseimbangan alam. Bukit Samboja pun berdiri sebagai simbol kekuatan alam dan kebijaksanaan seorang pertapa yang abadi.

Perlu diketahui bahwasanya Wisata Bukit Samboja berada satu kawasan dengan Pantai Payangan. Berjarak sekitar 38 km di sebelah selatan dari pusat Kabupaten Jember. Waktu tempuhnya kurang lebih hampir satu jam. ukit Samboja terletak di Dusun Payangan, Watu Ulo, Ambulu, Sido Mulyo, Sumberrejo, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Jaraknya sekitar 1-2 jam perjalanan tergantung dari lokasi awal. Akses jalan menuju lokasi sudah baik dan terawat, sehingga perjalanan akan terasa nyaman.

Sumber:

https://www.mediakepri.co.id/pariwisata/1512679936/pemandangan-laut-biru-dan-sunset-menawan-di-bukit-samboja-jember-jawa-timur?page=2

https://indonesiatraveler.id/jember-menyimpan-sejuta-keindahan/

======================================================================

Garahan, 31 Desember 2024/Selasa Pahing, 29 Jumadil Akhir 1446 H, 00.10 WIB