Daun Jatuh
Mungkin memang sudah waktunya
Aku ikut terjun bersama daun-daun yang mengering
Yang kupikir semua telah henti
Hanya sampai di sini
Tapi waktu, membuka mataku
Bahwa yang lebur, bukan berarti gugur
Sehelai daun mendidik ku dengan caranya
meranggas memeluk tanah,
Melebur namun tak lantas gugur
Hadirnya jadi sumber hangat
Di gelap malam, mimpi menjelma
Menumbuh suburkan cita dan rasa kasih bagi seluruh alam
Daun jatuh tidaklah lantas gugur
Ia cuma memakai cara lain untuk pergi
Tetapi sejatinya tetap ada di sini
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi
Terimakasih