Sebagai penulis pemula, aku sering melakukan kesalahan dalam menuangkan ide berupa kalimat. Mulai dari memilih kata yang tepat, penggunaan tanda baca, sampai dengan tehnik penulisan kalimat yang benar sesuai PUEBI, Pedoman Umum Ejakan Bahasa Indonesia. Aku malas membuka kamus dalam menulis cerita. Itu salah satu penyebab kenapa buku yang kutulis masih banyak kekurangannya.

Aku pernah mengikuti kelas editor di Semarang. Namun sayangnya, belum banyak ilmu yang kudapat. Aku tahu bahwa ilmu keeditoran sanganlah luas. Banyak hal yang harus kupelajari. Intinya aku masih harus belajar dan belajar dengan mengikuti kelas editor yang ada.

Mendapatkan brosur Kelas Editor yang diselenggarakan oleh Mediaguru di LPMP DIY Jogjakarta, aku langsung mendaftar. Tanpa berfikir panjang bagaimana aku ke Jogjakarta sendirian. Beberapa teman aku japri, barangkali ada yang berminat untuk mengikuti kegiatan tersebut. Dan alhamdulillah ada seorang teman yang ternyata sudah mendaftar juga. Senang dan penuh harap untuk segera bisa meluncur ke Jogja mengikuti kegiatan ini.

Sehari sebelum pelaksanaan, sorenya aku sudah berangkat ke Jogjakarta. berdua kami naik bis jurusan Solo turun di Terminal Boyolali, sesuai arahan teman yang kebetulan berasal dari Kalasan Jogjakarta. Pukul 15.30 wib kami sampai di Terminal Boyolali. Begitu turun bis, aku bertanya pada seorang pedagang asongan yang ada disana. "Ibu, ijin matur, bis jurusan Jogja yang mana ya ?" "loh ibu kok turun disini? disini tidak ada bis jurusan Jogja bu, ibu salah turun." "Mestinya ibu turun di Kartosuro perempatan Tugu Tani terus menyeberang." "Di sana ibu menunggu sebentar nanti ada bis jurusan Jogja." Mendengar penjelasan ibu pedangan asongan itu, aku dan temanku tertawa bersama. "Kita tersesat bu hehehe." "Tidak apa-apa bu, kita dapat pengalaman, jawab temanku." Kami berdua yang tidak pernah bepergian jauh sendirian, ini adalah pengalaman berharga. Akhirnya arahan panjang ibu tadi kami ikuti. dan sampailah kami di Pasar Kalasan tepat pukul 18,15 wib. Lega rasanya kami sudah mendekati sasaran yang hendak kami tuju, yaitu Hotel Srikandi Kalasan. Kami panggil Grab online, untuk diantar sampai ke hotel. Begitu driver datang, "ibu, sebenarnya tujuan ibu ada di seberang jalan, dan ibu tinggal menyeberang saja," ujar sang driver. "Satu lagi pengalaman kita dapat bu, ucapku kepada Bu Lastri temanku. Akhirnya sampai juga kami di penginapan.

Kelas Editor Jogjakarta telah menarikku untuk datang. Belum di mulai kegiatan editor, kami berdua sudah lebih dulu mendapatkan pengalaman berharga, bahwa bepergian jauh itu perlu persiapan pemahaman arah yang jelas.

Kelas Editor Jogja sangat aku rindukan. Bunda Istiqomah sebagai nara sumber benar-benar ngangeni. Aku ingin memperoleh materi editor lebih banyak lagi. Bunda Isti yang dikenal ceplas-ceplos dan komentarnya selalu spontan dan apa adanya, menarik untuk ku ikuti materinya. Nyatanya selama dua hari Kelas Editor sangat ramai, interaktif dan menyenangkan. Kelas berjalan dengan lancar. Peserta semua aktif dalam mengikuti materi. Pemateri yang sempat aku takuti sebelum berangkat ke Jogjakarta, nyatanya priyayinya lucu, menggemaskan dan sangat teliti dalam mengedit dan mengoreksi tugas-tugas yang diberikan.

Ingin rasanya aku menyelenggarak Kelas Editor ini di Ungaran. Materi editor sangat bagus jika dikuasai guru kelas atas sekolah dasar. Karena guru dalam menyusun soal cerita atau menyusun naskah cerita diperlukan kepiawaian dalam menyusun kalimat. Apakah harapanku ini dapat terwujud? “Bismillah, insyaallah yaqin aku pasti bisa.”