PESANTREN ROMADLON

SEBAGAI PUSAT PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

Oleh. Jumriyah

Romadlon baru saja menghampiri kita. Berbagai perasaan muncul di hati dan sanubari semua umat muslim di bumi pertiwi ini. Sebagian besar menunggu-nuggu datangnya romadlon dengan penuh harap untuk mendapatkan rahmad dari bulan suci ini. Mereka mulai berbenah diri untuk bisa menjalani puasa dengan khusuk, Sambil beribadah diiringi senandung hati merenda harapan dan bayangan Idul Fitri sudah mendekat di depan mata. Hari demi hari dilewati dengan semangat, waktu demi waktu dilalui dengan dahaga, dan menit demi menit menunggu sambil berinteraksi dengan rutinitas kesibukan masing-masing. Para ibu disibukkan dengan koleksi bahan masakan untuk menghidangkan menu berbuka dan bersahur, sang ayah selaku kepala keluarga tetap bekerja dengan giatnya untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Bagaimana dengan anak-anak mereka ? apakah anak-anak juga menunggu-nunggu datangnya romadlon dengan tidak sabarnya? Bisa jadi begitu, tapi bisa juga mereka tidak begitu memperhatikan kapan itu romadlon datang.

Anak-anak dan remaja era now lebih asik dengan gadget mereka dalam setiap aktifitas kesehariannya. Saat belajar, makan, mandi, dan tidur tak lepas dari HP Anderoidnya. Bahkan saat sakit berbaring di rumah sakitpun tangannya menggenggam kuat barang kekinian yang sangat menguasai isi kepala mereka. Bagaimana orang tua ketika ingin memberi dampingan dengan pendidikan karakter untuk masa depan mereka ? bisakan cinta dan kasih sayang lewat belaian tangan lembutnya mampu mengalahkan perhatian dari chating dengan teman media sosialnya ? kalaupun bisa tentunya mereka itu yang hidup berdampingan dengan perhatian kasih sayang dan bimbingan dari kedua orang tua yang mampu dan pandai berbagi waktu dengan keluarganya. Sang ayah focus menjalani kerjaannya dan sang ibunda sengan sabar dan keikhlasan yang luar biasa menyiapkan sarapan pagi,mendampingi anak belajar, dan siap menjadi teman mereka dikala anak-anak di rumah dengan sabar dan telaten melayani dan mendengarkan segala cerita, curhat dan celotehnya sebagai pelepas kelelahan dan menjaga jalinan kasih sayang ibu dan anak. Ibu adalah madrosah terbaik buat anak-anak mereka. Ibu adalah teman dan sahabat terbaik yang akan selalu setia dan siap memabntunya kapan saja. Anak dan remaja yang tumbuh dan berkembang dalam keluarga harmonis seperti itu tentu memiliki bekal karakter, budi pekerti yang matang sehingga tatkala berinteraksi dengan dunia luar sudah tidak canggung lagi untuk menyesuaikan diri.

Penguatan pendidikan moral (moral education) atau pendidikan karakter (character education) dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda di negara kita. Krisis tersebut antara lain berupa meningkatnya pergaulan bebas, kejahatan terhadap teman, pencurian remaja, kebiasaan menyontek, penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, dan perusakan milik orang lain sudah menjadi masalah sosial yang hingga saat ini belum dapat diatasi secara tuntas, termasuk maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja, oleh karena itu betapa pentingnya pendidikan karakter. Lickona mengatakan, karakter berkaitan dengan konsep moral (moral knonwing), sikap moral (moral felling), dan perilaku moral (moral behavior). Berdasarkan ketiga komponen ini dapat dinyatakan bahwa karakter yang baik didukung oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik, dan melakukan perbuatan kebaikan.

Pesantren romadlon adalah salah satu solusi untuk meningkatkan pendidikan karakter, khususnya bagi peserta didik di sekolah baik itu jenjang dasar maupun jenjang lanjutan, kalau perlu mahasiswa juga diwajibkan mengikuti kegiatan pesantern romadhon. Banyak hal yang bisa didapat dari kegiatan pesantern romadlon, mulai dari mengawali dengan bersuci sebelum beraktifitas, membaca alquran atau tadarus bersama, menjalankan sholat dhuha di sekolah sampai dengan sholat dzuhur berjamaah di sekolah. Dalam implementasinya juga meningkatkan kegiatan social dengan menggalang infaq romadlon, dikelola selama bulan puasa dan sebelum idul fitri datang mereka menghimpun dana yang didapat untuk di tasarubkan kepada orang-orang atau sebagian teman mereka yang kurang beruntung. Banyak muatan karakter yang dapat dikembangkan disana. Peserta didik dapat menghargai waktu dengan kegiatan yang mendatangkan pahala. Berbekal arahan dan dampingan Guru Pendidikan Agama di sekolah dibantu oleh seluruh guru dan karyawan yang ada maka kegiatan selama bulan romadlon di sekolah dapat dirasakan manfaatnya dengan baik. Bayangkan bagaimana jika pesantren romadlon ini dilaksanakan penuh selama bulan puasa ? dampaknya pasti luar biasa, apa yang tidak pernah didapat di rumah akan mampu dilaksanakan dan dipahami hingga jadi pembiasaan yang lekat dalam kehidupan anak. Tanpa disadari orang tua akan sangat terbantukan dengan perubahan sikap pembiasaan yang jauh lebih baik.

Ayah, bunda . . . , bapak, ibu . . . , papah, mamah dan para orang dewasa, mari kita sempatkan waktu yang tersisa untuk mendampingi anak-anak kita. ciptakan pesantren dan madrosah di rumah kita demi bekal masa depan mereka dikala kita tua sudah tak berdaya, dengan kokohnya mereka mampu menopang dan merangkul kita dengan iman menuju kebahagiaan hidup yang hakiki kearah pintu keabadian.