Jumriyah,S.Pd, M.Pd

Namaku Jumriyah Aku Lahir di Desa Bergaskidul tepatnya di RT 01/I Ayakhu Karto saleh Alm dan Ibuku Katijah Aku memiliki satu putri yang sekarang sudah bekerj...

Selengkapnya
Navigasi Web

SEKOLAH RAMAH ANAK

SEKOLAH RAMAH ANAK

Diimpikan Oleh Semua

Oleh Jumriyah

Para orang tua menitipkan dan mempercayakan putra putrinya di sebuah sekolah tentu tidak asal asalan. Mereka memilih sekolah yang dianggap mampu menjamin pendidikan akhlah mulia dan akademiknya selama berada di sekolah, dengan harapan ketika pulang berinteraksi dengan keluarganya sedikit demi sedikit sang anak mengalami perubahan kearah yang lebih baik. Betapa bahagianya orang tua ketika menemani putra putrinya menjelang tidur, mereka mendengar cerita anak mereka tentang apa yang dia peroleh di sekolah, cerita tentang sekolahnya, tentang teman-temannya, gurunya, makanan di kantin sekolahnya, mushola tempat nya belajar sholat sampai dengan kamar mandi dan WCnya. Tempat yang menjadi teman bermain dan belajar di separuh waktu terjaganya.

Anak akan merasa senang dan selalu rindu kepada teman-teman dan sekolahnya. Setiap bangun dari tidur segera bergegas mandi berganti pakaian dan sarapan pagi cepat-cepat untuk segera bergegas pergi ke sekolah. Bahkan tidak jarang sarapan pagi dilewatkan memilih membawa bekal untuk dinikmati di sekoah karena di sana banyak teman yang menemaninya makan sambil bercanda ria. Interaksi menyenangkan setiap hari yang dirasakan anak dapat memupuk rasa percaya diri dan kemandirian yang kuat. Mereka mampu berekspresi bersama teman-temanya denga leluasa. Tanpa disadari bakat dan minatnya muncul dan berkembang seiring dengan berjalannya waktu.

Sekolah seperti apa yang bisa menjamin anak untuk mampu mengembangkan dirinya dengan baik ?. Sekolah ramah Anak adalah jawabannya. Sekolah Ramah Anak yang familier disebut SRA adalah sekolah yang mempu menjadi media penyelenggara pendidikan yang aman, bersih, sehat peduli dan berbudaya lingkungan hidup, mampu menjamin, memenuhi, menghargai hak-hak anak dan memeberinya perlindungan dari adanya kekerasan fisik dan ferbal, diskriminasi dan perlakuan kurang menyenangkan lainnya, serta mendukung partisipasi anak dalam perencanaan, kebijakan, pembelajaran, pengawasan dan mekanisme pengaduan terkait pemenuhan hak dan perlindungan anak di sekolah.

(Anies Baswedan,2015) menyampaikan bahwa inspirasi menetes dari atas. Guru sangat menentukan tingkat keberhasilan dan keberlangsungan pemenuhan hak pendidikan anak. Ia menjadi sumber inspirasi tiada henti bagi para peserta didiknya ketika guru mendidik dengan hati, dan menjadi guru adalah panggilan jiwanya. Guru yang mendidik dengan sepenuh hati dengan memegang teguh prinsip kepentingan terbaik anak, maka guru akan mampu mentransformer ilmu yang dimilikinya tanpa harus mengorbankan perlindungan anak. Itu adalah tantangan terbesar dalam Penguatan Pendidikan Karakter dengan gerakan SRA. Seorang guru dengan panggilan jiwanya akan lolos melewati tantangan jaman.

Dalam pembentukan jiwa dan mental anak, didukung dengan sarana dan penunjang yang ramah anak, tidah ada diskriminasi, semua di sesuaikan dengan tingkat kematangn usianya. Sekolah yang mampu memaksimalkan layanan umum berupa kegiatan intra kurikuler, ko kurikuler dan ekstra kurikuler yang memperhatikan kepentingan anak tentu menjadi syarat utama sebagai sekolah ramah anak. Ditunjang dengan adanya unit layanan khusus di sekolah yang bisa menjadi sarana dan media para peserta didik untuk mengembangkan dirinya sesuai bakat dan minat yang dimiliki. Sarana dimaksud diantaranya adalah tersedianya sarana air bersih dan air minum yang hygienis, sarana tempat bermain disaaat jam istirahat yang aman, layanan kantin yang menyediakan menu makanan sehat aman dan tidak membahayakan kesehatan, sarana perpustakaan lengakap dengan koleksi buku bacaan yang anam, layanan tempat ibadah, tempat cuci tangan yang sesuai usia anak yang aman dan nyaman serta ruang kelas dan ruang ruang yang lain sebagai penggantu ruang-ruang berinteraksi anak di rumah, yang bersih, indah dan nyaman untuk di tempati.

Sekolah yang diimpikan dan dirindukan peserta didiknya adalah sekolah yang mampu memberikan layanan sebaik-baiknya, tanpa mendatangkan rasa takut dan khawatir, tidak ada diskriminasi dan inklusif. Guru sebagai unsur utama penyaji proses pendidikan menjadi sosok idola yang menyenangkan, mendataangkan rasa nyaman yang mampu menjadikan dirinya sebagai seorang teman, sahabat, ayah dan bunda bagi peserta didikya. Kondisi seperti itu akan membantu guru beserta seluruh karyawan yang ada di sekolah mampu menginspirasi peserta didik dengan segala potensinya. Apapun yang menjadi arahan dan daulat guru adalah segalanya bagi peserta didik, bahkan ayah bunda di rumah tidak jarang dituntut dan diminta untuk bersikap sepertu gurunya di sekolah. Itulah kenyataan yang sering dialami para ayah bunda di rumah tatkala mendampingi putra putinya belajar.

Guru adalah idola bagi peserta didiknya. Guru yang bergeser dari titik kesabaraan sampai dengan melakukan aksi yang tidak menyenangkan akan merubah dokma idola menjadi sosok menyeramkan yang menghianati kepercayaan peserta didiknya. Dan ketika itu terjadi maka makna guru yang sesungguhnya menjadi pudar tak berwarna lagi. Kepercayaan dan jadi hilang, inspirasinya tak mampu menyentuh dinding hati para peserta didiknya lagi.

Apa sebenarnya keinginan para raja kecil di sekolah ini ? mereka menginginkan semua yang dimiliki gurunya yang tak mampu dituangkan sepenuh hati. Kesabaran, kebesaran hati, kasih sayang, ketekunan dan kekuatan hati dan jiwa guru terus digali dan didapatkan untuk menghantarkan cita mereka. Mereka ingin dipuji, mereka ingin disayang dan dicintai sesuai dengan apa yang mereka miliki. Mereka tak mau di diskriminasi, kekurangan yang ada bukanlah sebuah hambatan bagi mereka untuk mendapatkan haknya. Inilah proses pendidikan yang di dalamnya mengajak guru untuk belajar. Belajar menerima kekurang siswanya dan belajar untuk memanajemen hati agar mampu menseimbangkan antara kondisi yang dihadapi dengan kepiawaian diri untuk mengelolanya.

Sekolah ramah anak adalah impian untuk semua. Semua orang yang peduli akan pentingnya pendidikan. Sesorang yang peka dan siap mendukung dan berkontribusi moril terhadap kemajuan jaman, khususnya menyangkut para generasi penerus bangsa yang sekarang ini masih bersibaku di bangku sekolahnya.

Apakah semua sekolah di negeri ini mampu menjadi sekolah ramah anak? Semua tergantung pada arah kemana biduk armadanya mau dijalankan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post