SELAMAT PAGI PINJERKU
(Tantangan Hari Ke 2)
SELAMAT PAGI PINJERKU
Oleh. Jumriyah, S.Pd, M.Pd
“Assalaamualaikum Bu Guru”! begitu sapaan para siswa setiap pagi di saat para guru dan karyawan memasuki gerbang sekolah, dan ketika pulang meninggalkan sekolah. Suasana pagi nampak keceriaan para siswa sambil bermain di halaman bersama teman-temannya. Di sisi lain para guru bergegas menuju ruang kantor untuk segera merekam jarinya di alat pendeteksi kehadiran. Siswa yang tidak dituntut merekam kehadiran secara elektronik berbeda rasa dalam menyambut pagi. Pagi mereka cerah sehangat mentari menyinari pertiwi. Sebaliknya para guru dan karyawan yang separo waktu ufuknya tersita untuk keluarga, mereka bergegas diburu waktu untuk dapat menyentuh dengan mesra sang perekam garis jari. Belum lagi yang diburu waktu menjelang batas akhir kehadiran, mereka menjawab salam siswanya dengan lari kecil seakan pinjer melambai menanti sentuhannya sebelum menutup pintu absensi.
Begitulah hari-hari setiap pagi dijalani. Sebagai awal penyesuaian diri terhadap peraturan tertib hadir. Yang biasanya hanya dibuktikan dengan tanda tangan kini harus merekam dengan alat dan tidak bisa ditarik maju atau mundur waktunya. Di awal memang serasa berat, namun lama-lama terbiasa dan membudaya.
Esensi dari rekam kehadiran dengan pinjer ini bukan pada alat pinjernya, namun lebih pada mindset kita untuk tertip dalam manajemen waktu. Biasanya begitu hadir langsung menuju ruang guru, kini harus masuk unjuk diri ke ruang kantor untuk pinjer dan ketemu dengan kepala sekolah untuk bisa saling bersalaman. Saat waktunya pulang juga harus menyempatkan untuk pamit dan melakukan pinjer jam pulang. Begitu seterusnya lama-lama akan tercetak budaya tertib baik pada jam hadir maupun jam pulang.
Tidak hanya tertib manajemen waktu saja, tetapi teladan yang bisa kita tanamkan kepada siswa adalah karakter saling menghormati dan saling menyayangi. Dengan bersalaman bisa saling mendoakan antara sesama guru dan karyawan. Budaya itu merupakan contoh positif yang dapat di adopsi oleh siswa di sekolah. Dengan harapan akan diimplementasikan dalam kehidupan di keluarga juga.
Pelaksanaan rekam kehadiran dengan pinjer pada awal-awal prakteknya memang sangat canggung, namun lama kelamaan menjadi terbiasa. Memang banyak yang merasa repot, lupa tidak pinjer dan langsung masuk kelas. Ada juga yang begitu bel jam pelajaran usai secara reflek langsung kemas-kemas dan pulang meninggalkan sekolah. Ada juga yang usai rapat atau KKG di kecamatan tidak kembali ke sekolah. Akhirnya ketika laporan dicetak banyak guru atau karyawan yang terekam datang tidak pulang dan pulang namun pernah hadir sama sekali.
Banyak cerita-cerita lucu yang terjadi di sekolah di awal bulan. Selanjutnya sudah mulai lancar, namun tidak mengganti aplikasi, jadi jam datang dengan jam pulang masih sama. Sehingga tercatat guru tersebut datang dan pulang lebih awal.
Bagaimana dengan kosekuwensi yang diberlakukan oleh dinas? Apakah guru juga bisa bersantai ria dalam menjalani tata tertib? Apakah mereka siap dipotong tunjangannya karena ketidak hadiran yang diakumulasi setiap bulannya? Wah tentu tidak!. Kini guru benar-benar harus pandai dalam mengatur waktu. Setiap pagi dan siang harus bersilaturahmi dengan perangkat mesin yang tak bisa dibohongi ini.
Guru adalah sosok idola bagi siswanya. Tak hanya dalam penampilan saja, namun di setiap kehadirannyapun menjadi perhatian bagi orang-orang di sekelilingnya, terlebih oleh siswanya. Sudah tidak jamannya lagi sisiwa sudah siap di kelas gurunya baru tergopoh-gopoh datang sambil berlari menuju ke kelas. Kini saatnya guru menunggu kehadiran siswanya di kelas. Sambil berjabatan tangan sang guru menyambut siswanya di depan pintu dengan senyum manis sehingga siswa mengikuti pembelajaran dengan hati senang dan nyaman. Itulah yang diharapkan oleh orang tua siswa. Sehingga mereka menitipkan anak-anaknya di sekolah dalam pengawasan yang tepat, dan kepada orang yang tepat pula. Yaitu guru sebagai orang tua kedua di sekolah.
Dengan manajemen waktu yang baik, maka hak dan kewajiban masing-masing dapat terpenuhi.
Ditulis oleh:
Jumriyah, S.Pd, M.Pd (Kepala SDN Bergaskidul 03, Bergas, Kab Semarang, Jateng)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sip ibu, karakter disiplin berlaku untuk semua. Kalau gurunya disiplin siswanya juga disiplin