Junaidah

Guru Matematika SMAN 1 Batuan Sumenep Rumah Jl Seludang Gang V Pajagalan Sumenep ( Belakang PEMDA ) 085234271650...

Selengkapnya
Navigasi Web
(Bagian Akhir )GARA-GARA ARTI PACARAN. Tantangan Gurusiana Hari Ke-5

(Bagian Akhir )GARA-GARA ARTI PACARAN. Tantangan Gurusiana Hari Ke-5

Diskusi keluarga memang begitu berartinya untuk membentuk pemahaman anak yang benar pada setiap masalah kehidupan yang mungkin tidak semuanya bisa mereka peroleh di sekolah, apalagi kadang lingkungan tidak mendukung terciptanya karakter islami. Akhirnya aku menjelaskan dengan hati-hati agar tidak salah dalam menanamkan konsep ini pada anak-anakku. Segera aku bercerita.

”Ummi dulu menikah waktu masih kuliah semester tiga, itu ummi dan abi lakukan karena takut dosa kalau pacaran. Meskipun waktu itu kuliah ummi dan abi tidak pacaran, dan pacaran itu baru boleh dilakukan oleh orang yang sudah menikah, boleh berduaan meskipun tidak ada orang lain, boleh sayang-sayangan, boleh apa saja yang baik-baik meskipun hanya berdua, kalau belum menikah tidak boleh kayak mas dan mbak tadi hanya berdua ke semak belukar, pihak ketiganya adalah syetan. Itu seburuk-buruk pekerjaan kata Allah dalam Al qur’an pacaran itu termasuk mendekati zina, jangan dekati zina apalagi mengerjakannya karena zina itu adalah seburuk-buruk pekerjaan, Kalau kamu agak besar nanti biasanya pada waktu baligh kamu akan mulai suka pada lawan jenis, hal itu lumrah tapi jangan diterus-teruskan, sebatas suka saja itu normal, lebih baik banyak teman daripada punya pacar, kalau punya pacar biasanya teman yang lain tidak mau mendekat, kalau kamu pacaran dan punya masalah dengan pacarmu gimana padahal temanmu yang lain pada menjauh, pusing sendiri nanti. Jadi kalau mau pacaran nanti aja kalau sudah cukup umur untuk menikah,” akhirnya ku akhiri forum diskusi karena adikku sekeluarga sudah ada di halaman depan, datang lebih awal daripada biasanya.

Ponakanku juga ada tiga dua perempuan dan satu laki-laki. Jadi tim cowok dan tim cewek imbang tiga tiga,semua bergembira hingga akhirnya tiba saat adzan dluhur. Semua sudah terkondisi untuk meninggalkan segala aktifitas dan segera bergegas ke kamar mandi untuk mandi karena cuaca sangat panas. Meskipun di rumah ada dua kamar mandi dan tempat wudlu tak cukup sepuluh menit untuk antri karena semua harus mandi. Setelah anak-anak siap di mushallah aku dan suamiku yang sudah datang dari undangan masuk ke kamar mandi bersama begitu pula adikku dan suaminya supaya lebih cepat bisa berjamaah, anak-anak biasa membaca shalawat tiga kali bersama-sama lalu murojaah jus amma, setelah murojaah dua surat yaitu Atthariq dan Alburuj anak keduaku turun menuju kamar mandi lalu berteriak-teriak ayo mi abi,tante ,om jangan lama-lama pacarannya udah murojaah dua surat nih. Lalu anakku yang bungsu menimpali “iya mi, umi pacaran ya sama abi”. Aku kaget dan segera menyelesaikan wudlu, Suamiku senyum-senyum sambil mencubitku.

Setelah di mushallah semua anakku kompak menyerang kami sambil menggelitik pinggangku mereka berkata sambil bersenandung,” Ummi, abi, tante dan om pacaran niye, pacaran niye, pacaran niye”. Sambung menyambung menjadi satu kayak lagu -dari sabang sampai merouke-. Sementara keponakanku pada bingung sedangkan adik dan iparku sambil juga terlihat agak kebingungan seraya mengelus-elus kepala anakku sambil tersenyum-senyum. Akhirnya keadaan netral kembali setelah anak-anakku bisa ditenangkan dan ku minta ponakanku yang laki-laki untuk iqamah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post