Hari ini, Rabu 22 Desember 2020 saya baru mendapatkan kabar bahwa FPI dibubarkan oleh pemerintah. Saya kurang memahami alasan pembubarannya. Apakah karena sentimentil pemerintah kepada pemimpinnya, Habib Riziq Shihab HRS atau alasan lain.

Kalau mungkin karena figur HRS, tidak bisakah pemerintah konsolidasi ke dalam, merangkul beliau untuk kemajuan negeri ini. Bukankah UUD 1945 melindungi setiap warga negara untuk bebas berpendapat?

Tak ada sesuatupun di dunia ini yang hancur karena orang-orang kritis yang mampu amar makruf nahi mungkar. Banyak orang yang hanya bisa amar makruf tapi tak mampu nahi mungkar. Tidak semua orang mau dikritisi. Kebanyakan orang suka disanjung. Lebih- lebih dalam sebuah pemerintahan. Perlu ada kekuatan penyeimbang agar bisa melihat kinerja sebenarnya, untuk kemajuan dan kebermanfaatan yang besar

Tak ada satupun negara di dunia ini yang orang islamnya mayoritas, menyengsarakan yang lainnya. Karena Islam adalah rahmat untuk seru sekalian alam. Sebaliknya banyak negara yang Islamnya minoritas mendapat perlakuan tidak adil bahkan penganiayaan

Apa yang sebenarnya ditakutkan pemerintah?

Kemerdekaan Indonesia diraih karena perjuangan para ulama. Mengapa terkesan ulama tidak diberi tempat di negeri ini.

FPI boleh saja dibubarkan. Tapi mungkin akan lahir gerakan baru yang membawa visi misi FPI.

Semoga masih dijunjung tinggi kemerdekaan berserikat dan berpendapat di negeri ini. Agar dapat melahirkan generasi yang membawa pada perubahan besar, kemajuan bangsa, berperadaban dan mermartabat di kancah dunia.

Sumenep, 30 Desember 2020