GARA-GARA ARTI PACARAN bagian I (Tantangan Gurusiana Hari Ke-4
Hari sabtu adalah hari yang menyenangkan karena aku dan suamiku libur sedangkan ketiga anakku semua pulang jam sembilan karena dua di antara mereka sekolah di salah satu Sekolah Dasar Islam Terpadu(SDIT) dan si bungsu di salah satu TKIT di kotaku. Jam sembilan pagi semua pekerjaan rumah tangga sudah ku selesaikan termasuk shalat dluha.. Sebelum acara diskusi keluarga jam sepuluh biasanya aku istarahat sekitar satu jam di depan layar televisi, sedangkan dua anak laki-lakiku menuju ruang laptop untuk bermain game,mencari aplikasi-aplikasi untuk hape si sulung dan lain-lain, anak bungsuku perempuan dia sibuk dengan koleksi baju-baju boneka kertasnya maklum dia masih kelas satu sedangkan beda usia anakku dua tahunan
Saat anak-anakku melintasi area menonton televisi anak keduaku berceloteh, “Ummi kok lihat orang pacaran sih, pacaran itu kan tidak boleh kata ustadah, waduh mbak sama masnya mau ngapain kok ke semak belukar gak ada teman yang lain lagi”. Anakku yang lain akhirnya juga nimbrung dan duduk bersama di depan televisi. Akhirnya tanpa disengaja forum diskusipun tercipta meskipun suamiku tak di rumah karena menghadiri akad nikah anak buahnya dan semua anakku lupa waktu istirahatnya yang biasanya dipergunakan untuk bermain.
Aku balik bertanya kepada anak-anakku,” Apakah pacaran itu tidak boleh dilakukan selamanya dalam hidup kita?”. Tak ada yang membuka suara, mereka nampak berpikir agak keras, tiba-tiba anak sulungku juga balik bertanya,”Kalau ummi tanya begitu kayaknya ada ya mi waktu yang boleh untuk kita pacaran, tapi kapan, aku kok gak pernah kepikiran ya?”. Kupertanyakan kembali kepada anak-anakku barangkali mereka pernah mendapat penjelasan dari orang lain. Anak keduaku buka suara,” Tante Diah tantenya si Ali itu kan kuliah, waktu aku main ke rumah Ali Sabtu sore minggu kemarin ada teman cowok tante Diah yang juga main ke sana. Ali kan orangnya suka godain orang, waktu itu Ali bilang begini, iih tante Diah lagi pacaran niye, lalu aku dengar tante Diah bilang begini, tante kan udah kuliah jadi tante udah boleh pacaran,karena tante udah tahu aturannya dan setelah kuliah kan sudah bisa menikah dan cari pekerjaan, emangnya gitu ya mi?”.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aaamiiin. Waiyyaaakum
Itu dialami oleh semua orang tua dan anaknya. Ada lucunya...... Keren, Bu...
Sudah aku follow, Bu Jun cantik...
Jazakillah Bu Casminih Tapip
Harus bijak dalam menerangkan kepada anak ya Ibu Junaidah? Semoga sukses selalu buat Ibu
Aaamiiin. Waiyyaaakum