Kaffah part 03 (Tantangan Gurusiana 365 hari, hari ketiga)
Pak Wali tiba-tiba kaget melihat baterai di gawainya tinggal 5%. Tak dapat melihat batas waktu pengerjaan soal siswa-siswanya. Beliau biasanya memberi batas waktu untuk pengerjaan soal-soal latihan agar keterampilan siswa lebih terasah. Pada batas itu beliau memeriksa sampai di mana kemampuan para siswa. Kalau masih sangat sedikit pengerjaan soal oleh siswa, beliau biasanya menambah dua tiga menit kemudian. Sehingga Pak Wali akan sedikit bingung saat baterai sekarat.
Nampak Pak Wali menengok stop kontak di kelas untuk ngecharge. Ternyata ada dua gawai siswa yang dicharge. Beliau keluar sebentar menuju ruang BK barangkali bisa ngecharge di sana. Di sana juga full.Akhirnya beliau meminjam gawai salah seorang siswa. Tiba-tiba salah seorang siswa mencabut gawai miliknya untuk digantikan gawai beliau. Tampak Pak Wali senang sekali siswanya mau mengerti. Karena saat beliau memberi latihan soal, beliau tak hanya melihat jam, kadang terlihat membuka chatingan di WA dan FB. Mungkin memeriksa bisnis n kegemarannya menulis di Mediaguru.
Saat Pak Wali nancapkan charger, beliau menceritakan bahwa pada jaman Umar bin Khottob, setiap ada tamu akan ditanya apakah urusannya urusan negara atau pribadi. Jika urusan pribadi maka lampu dan semua alat milik negara dimatikan dan ditanggalkan untuk menghindari menggunakan uang negara untuk kepentingan pribadi. Tanggungjawab di hadapan Allah kelak berat karena ada kemungkinan beberapa orang tidak terima dan merasa dirugikan. dengan hal itu. Beliau bertanya tentang harga jasa ngecharge di tempat umum dan mengatakan seharusnya yang ngecharge di kelas ini juga membayar sejumlah itu agar tidak menggunakan uang orang banyak yang tidak mungkin bisa ijin ke semuanya. Beliau menyarankan untuk mengumpulkan uang ngecharge untuk dibelikan buku yang mereka sukai dan disumbangkan ke perpustakaan. Beliau juga begitu ceritanya. Kalau tidak mau mengganti seperti itu mending memabawa power bank sendiri atau ikhlas tidak bergawai ria sampai di rumah.
Yuk berhati-hati dalam menggunakan fasilitas umum. Bukan hanya ngecharge juga pemanfaatan wifi sekolah/ instansi. Bisa jadi kalau ada masyarakat yang tahu, mereka iri dengan yang bisa kita nikmati. Mereka tidak. Padahal itu juga uang pajak mereka.
Baityjannaty, 09022021Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar