JUNIATI

Juniati lahir di Batang 1 April. Sekarang tinggal di Ujungnegoro, Kandeman, Batang. Mengajar di SD Ujungnegoro 01. Hanya ingin menjadi orang yang bermanfaat bag...

Selengkapnya
Navigasi Web
TANTANGAN MENULIS 90 HARI DI GURUSIANA HARI KE 2(LANGIT ADALAH BATASNYA

TANTANGAN MENULIS 90 HARI DI GURUSIANA HARI KE 2(LANGIT ADALAH BATASNYA

LANGIT ADALAH BATASNYA

#Part 3#

Esok harinya Kinan pun mendaftar sekolah SMP. Ia berangkat bersama Ipah teman satu kampung yang ingin sekolah SMP juga. Satu kelas lulusan SD bersama Kinan hanya 2 anak yang melanjutkan ke SMP, mereka rata-rata yang perempuan menikah dan yang laki-laki bekerja membantu orangtuanya di sawah atau ikut menjadi nelayan. Kinan berangkat mendaftar sekolah di SMP dengan berjalan kaki, karena pada jaman itu belum ada angkutan dari desa sampai ke jalan raya pantura. Jalannya masih berdebu, belum beraspal seperti sekarang. Dari desa Kinan sampai ke jalan pantura sekitar 10 km, sedangka dari pantura ke SMP juga sekitar 10 km. Jadi total jarak tempuh dari desa Kinan ke SMP di Kecamatan sejauh sekitar 20 km. Jarak yang tidak dekat lagi tapi dengan niat dan tekat dapat dilalui Kinanti dengan ringan dan senang hati. Kinanti mendaftar dihari ke 2 pendaftaran, setelah melalui tes penyaringan masuk SMP kinanti pun diterima. Bagi Kinanti tes penyaringan tidak jadi masalah karena di SD nya kinanti adalah lulusan tebaik.

Setiap hari kinan harus bangun pagi untuk mempersiapkan diri berangkat ke sekolah SMP. Bangun subuh, sholat subuh kemudian jam 5.30 sudah berjalan kaki untuk sampai di jalan pantura dan menunggu angkot ke SMP. Terkadang tidak sempat sarapan pagi karena takut kesianagan, Hampir satu jam berjalan kaki baru sampai di jalan pantura yaitu sekitar pukul 06.20 wib. Jika sudah lewat dari jam 06.30 wib sudah sulit mencari angkot ke SMP karena angkot masih jarang dan itupun harus rela berdesak-desakan sesama penumpang lain yang berbeda-beda kepentingannya. Ada cerita lucu ketika Kinan naik angkot. Pagi itu kinan biasa sudah menunggu angkot langganannya dipinggir jalan pantura, angkot pun berhenti, angkot sangat penuh banyak penumpang berdiri bahkan ada yang saling pangku supaya bisa masuk. Ada pedagang yang membawa kambing naik angkot tersebut, Kinan sudah ragu mau ikut apa nunggu angkot lain dibelakangnya, tapi karena takut terlambat dan takut tidak ada angkot lagi kinan pun putuskan tetap ikut angkot langganannnya meskipun sangat penuh sesak.ada seorang Ibu yang merasa kasihan melihat kinan tercepit dengan penumpang lain. “Sini Nak ibu pangku” sapanya ramah kepada kinan. Kinan ragu antara mau dan tidak, karena Ibu tersebut duduk di dekat penumpang yang membawa kambing. “Ayo sini gak apa-apa dari pada kamu tercepit”. Ajak Ibu itu lagi sambil menarik tangan kinan untuk meyakinkan Kinan. Akhirnya Kinan pun duduk dipangkuat ibu tadi yang duduk disamping penumpang yang membawa kambing. Baru beberapa menit Kinan duduk kambing di samping Kinan mengembik terus, “ emmmbekkkk, emmmbekkkk” Kinan pun merasa tidak nyaman dengan suara kambing tadi dan kinan berdiri dari pangkuan ibu tadi sambil berusaha menyingkirkan kambing dengan tangannya supaya agak menjauh dari kinan. Tapi tiba-tiba “ Croot” kambing tersebut kencinng tepat di rok kinan. “

Bersambung...

Batang, 25 Maret 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mksih bunda

26 Mar
Balas

mantap

25 Mar
Balas



search

New Post