junita christina

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Pendidikan di Papua

Oleh: Junita Christina

Berbicara soal mutu pendidikan dasar di Papua dinialai masih rendah, bila dibandingkan dengan mutu pendidikan di daerah lain di luar Papua.Kalau dikaji secara mendalam dan teliti bahwa ungkapan tersebut memang benar.Berdasarkan data pendidikan menunjukkan, bahwa secara kuantitatif Papua menduduki peringkat atas tingkat nasional. Tetapi dari segi mutu atau kualitas, Papua berada pada papan bawah.

Realitas ini memberikan gambara sepintas tentang posisi dan kemajuan pembangunan pendidikan yang telah dicapai selama ini. Konstruksi out put pendidikan dasar semacam ini sebenarnya sangat mempengaruhi dan ikut menentukan mutu pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Kalau memang mutu pendidikan dasar di Papua diniali rendah, maka perlu diketahui faktor-faktor penyebabnya. Beberapa faktor yang menjadi penyebabnya antara lain disebabkan karena :

Pertama; terdapat banyak kelompok-kelompok etnis, dengan latar belakang budaya, adat-istiadat, lingkungan dan kebiasaan hidupnya masih sangat kuat dan sangat mempengaruhi pendidikan anak-anaknya, terutama pendidikan dalam keluarga.

Kedua; secara geografis dipandang dari segi letak dan luas wilayah daerah Papua, maka kemajuan dan prestasi belajar peserta didik sangat bervariasi antara lain yang bertempat tinggal di kota, di desa-desa pesisir pantai dan di kampung-kampung daerah pedalaman Papua.

Ketiga; karena ada daerah-daerah terpencil dengan desa atau kampung terletak terisolir dari dunia luar, maka anak-anak usia sekolah belum sepenuhnya menikmati pelayanan sarana teknologi, komuniksi, sehingga selalu tertinggal dalam mencari informasi pengetahuan.

Keempat; tuntutan pelaksanaan kurikulum sekolah yang diberlakukan secara nasional dengan beban belajar yang sarat dan berat tanpa memperhitungkan kemampuan kondisi sosial masyarakat di berbagai provinsi nusantara ini.

Kelima; kekurangan tenaga guru, buku-buku pelajaran dan alat-alat bantu atau media pendidikan /pembelajaran lainnya pada sekolah-sekolah dasar di daerah pedalaman terutama membuat mutu pendidikan menjadi suram.

Keenam; secara teknis edukatif banyak sekolah dasar yang tidak terbina baik supervise yang dilakukan, oleh kepala sekolah atau penilik sekolah untuk membina dan mengawasi jalannya pendidikan di sekolah kurang berjalan lancar.

Ketujuh; banyak guru yang kurang melaksanakan profesinya dengan baik. Alasannya karena kesejahteraan mereka kurang diperhatikan.Terlepas dari kenyataan itu, terlihat jelas bahwa mentalitas guru lebih berorientasi sebagai pegewai negeri dari pada mentalitas seorang pendidik.

Mungkin masih banyak faktor lain lagi yang belum terungkap dengan jelas, namun penghambat tersebut di atas dapat menjadi permasalahan-permasalahan yang perlu segera diantisipasi dan dicari jurus-jurus baru untuk membenahinya. Hanya dengan keberanian moril dan hati yang iklas untuk mengabdi dan memperbaiki kekeliriuan maupun pelaksanaan penanganan pendidikan selama ini.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post