Impian dan Doa (Remidi2#Tantangan Gurusian)

Part 2

Tak pernah kubayangkan begini jadinya. Impian bahagia rada-rada asam pahit. Hambar.. Ahh..

Benar sajalah? 

Sampai ingin kunyanyikan "seperti permen nano-nano" rame rasanya.

Duhh...! Eakkk..

Gubraak...

Tapi susah berat mencapai  impian itu lho! Suer..

"Emang kamu pikir kamu siapa?" batinku menghujani bermacam pertanyaan

Ea, ea!...

Jangan ngaco kamu, emang impian dapat dengan mudah diperoleh. Gumamku dengan cloteh batinku yang memanas kuping. 

Usaha dong!...

Jangang banyak mikir dong,  dangdingdong dong..hehe..

Jangan sampai bolong dong sana sini. Kata-kata itu makin menghujam. Menusuk jantung

Duhh..parah..

Nggk ada duit, mau makan. Sono makan  di trotoar?  Wkwk.. Emang mimpimu dapat menolongmu tanpa usaha. 

Nggk kan!..

Makanya mikir,  jangan kebanyakan mimpi, orang-orang pada sirik. Besar pasak dari tiang. 

Ehh...Gajah dipelupuk mata jelas keliatan. Tapi semut yang diseberang lautan tiada keliatan. 

Tapi mengapa semut, selalu jadi korban bully? 

"Pasti karena kerjasama dan semangat semua semut. Sehingga banyak yang dengki"

Jadi ingat pesan ibu, jaga dirimu sebelum datang yang lima. Jaga-jaga diri, jaga dirimu.

"Ehh...emang dasaar" dasarnya aturlah impianmu supaya rapi. Pasti bersinar dengan orang-orang yang beriman pada-Nya. (Allah Swt).

Amin