Tetap Dalam Cinta-Mu

Selamanya dalam cinta. Sampai mati dalam cinta. Sumpah mati dalam cinta-Mu. Bagi-Mu kekasih. BagiMu pujaan. Bagi-Mu tuhanku. Tuhan yang ku sembah dalam jiwa penuh harap.

Lara-lara jiwa adalah nyanyianku yang menyentuh waktu. Lara-lara jiwa adalah doa lirih munajat cinta kebesaran-Mu. Lara-lara jiwa adalah lantunan cinta dalam memuji nama-Mu. Lara-lara jiwa adalah untaian kata serangkum syair dan doa. 

Sendiri di sini merentangkan jarak menghadirkan rasa yang di jejali, menghadirkan rasa penuh perjuangan, menghadirkan rasa penuh harap,  menghadirkan rasa penuh damba,  menghadirkan rasa terhenyak dalam nurani membawa suasana sepi tanpa-Mu.

Hanya bisik-Mu yang merayu dalam kegelapan mataku. Hanya kalimat-kalimat-Mu yang menyejukkan qolbu. Hanya firman-firman-Mu yang jadi pemandu ketika jiwa terguncang. Dan jiwa terbawa dalam satu naluri cinta.

Jiwa terbawa dalam naluri ke-esaan-Mu. KeindahanMu menyejukkan kehausan cintaku yang tak pernah habis. KuasaMu yang paling berharga dalam hidup. Engkaulah takdirku. Hanya kepada-Mu hamba memohon dan meminta pertolongan. 

Seperti Engkau hantarkan ke masa akhir yang membuat jiwa di landa rasa ingin bertemu. Kuasa-Mu memasrahkan segalanya. Kuasa-Mu adalah takdir menakdirkan. Seperti engkau hantarkan kekasih akhir-Mu menjadi teladan ummat-Mu, menjadi penerang jalan kegelapan. Menjadi kekasih akhir-Mu dalam balutan cinta.

Cintailah hamba duhai sang perkasa.  Kasihilah hamba, peliharalah hamba, berilah petunjuk-Mu karena tanpa-Mu  hamba akan mati, tersesat,  terhempas, terkikis jaman, terkoyak dalam langkah goyah, tenggelam dalam lumpur-lumpur kehinaan. Namun hamba tetap mencintai-Mu,  meski hamba telah patah, hina dan berdosa,  walau terbuang dari baris kesucian.

Tanpa cinta-Mu hamba akan sendiri selamanya, melangkah menapaki jalan tanpa arah. Dan tiada sesuatupun yang dapat menemani, memenuhi kebutuhan penuh hidupku. Tanpa cinta-Mu hamba akan tersesat menyusuri jalan tanpa cahaya. Menyusuri kebodohan yang tak bertuhan. Menyusuri hidup yang  hampa  rasa tiada berarti . Lemah tak berdaya, mata belalak namun sulit menemukan makna. Hidup  tak sampai sua mengapai impian masa akhir kehidupan. 

Wahai yang tercinta. Sungguh hamba hina,  bahkan hina dina. Hamba memang hina mengejar dunia. Hamba memang hina menuruti hawa nafsu. Menuruti kehendak hati hingga terlunta-lunta dalam hidup tak pasti. Dengan rakus dan tamak sampai seluruh waktu hanya memaksa diri mencari dan mengais benda-benda fana. Menikmati serta memperkaya diri. Lalai dalam buian gemerlap dunia.

Allahu Akbar, Astaghfirullah. Hamba berlindung kepadaMu dari segala godaan syaitan yang terkutuk. Benarlah sudah kekasih-Mu adalah Nabi-Mu. Tidak  satupun sekutu bagi-Mu. Benarlah sudah Engkau adalah bukti bahwa hidup tak berarti tanpa cinta-Mu. Benarlah sudah hamba hanya lahir dengan cinta-Mu, tumbuh dengan cinta-Mu, mati hidup hanya dengan cinta dan kasih-Mu. Mahasuci Engkau ya Allah.

Angin tolong sampaikan, bisikkan pada-Nya akan doa dan pengharapan. Bulan yang tersenyum menyinari bumi di malam, tolong  kabarkan pada-Nya akan rasa ini. Roda waktu yang berputar berhentilah sejenak, goreskan di bumi pertanda akan rindu dan cinta ini begitu berat ingin bertemu, Wallahu Aklam. 

labura_ 31 desember 2019_menulis terakhir selamat_tahun_baru_2020_tingkatkan_rasa_syukur_ serta _cinta_kepada Allah Swt.