M.Kabul Marisi, S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Hilang Satu Kesempatan(161)

Hilang Satu Kesempatan(161)

Hilang Satu Kesempatan(#161)

Datang lagi rintik hujan beribu-ribu

Turun bagai jarum yang menghujam

Langkahku terhenti beraktivitas

Hilang satu kesempatan yang aku rencanakan

*

Duduk diteras rumah penduduk membuatku bosan

Apalagi duduk sendiri gelap tanpa cahaya lampu

Untung ada lampu kendaraan yang berlalau-lalang

Sedikit terobati rasa gelisah yang menghantui

*

Lama kumenunggu namun hujan tak kunjung reda

Aku memberanikan diri membuka HP yang sejak tadi aku matikan

Kubaca tulisan di group keluarga bawang

Hujan siang sampai malam tak henti hingga menjelang dini hari

*

Semakin kacau aku mondar mandir di halte itu

Kupakai kembali jaket yang mulai kering

Kuambil sebatang rokok Sampoerna putih

Aku santai menikmati malam di iringi gemercik hujan

*

Yang bisa kulakukan hanyalah duduk pasrah pada-Nya

Menanti hujan lebat yang disertai petir

Aku takut cahayanya berkilau-kilau

Aku khawatir terkena sambar petir di sunyi malam tanpa seorang teman

Labura, 11 September 2020

Hilang Satu Kesempatan

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen puisinya, Pak. Sukses selalu. Salam literasi

11 Sep
Balas

Salam hormatku pak.

11 Sep

Mantul puisinya... Semoga akan ada kesempatan yang lain. Semangat selalu.

11 Sep
Balas

Alhamdulillah

12 Sep

Keren puisinya pak

12 Sep
Balas

Terimakasih pak

12 Sep



search

New Post