M.Kabul Marisi, S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Panggilan Hati Jadi Guru(197)

Panggilan Hati Jadi Guru(197)

Panggilan Hati Jadi Guru(#197)

Paragraf 17

"Assalamu alaikum"? "Waalaikum Salam" Sahut ibu yang sedari tadi menganyam tikar.

Apakabar semua, omak ini aku telah datang. Aku kembali tanpa ada kabar. Semoga omak dan ayah tidak terkejut dengan semua ini. Saya kembali bukan karena keingingan, tetapi panjang ceritanya omak.

"Tidak mengapa nak, alhamdulillah engkau pulang dengan selamat. Omak begitu gembira sekali. Akhirnya engkau kembali kepangkuan omak. Omak senang sekali engkau pulang, apa yang omak inginkan akhirnya di kabulkan oleh Allah Swt. Betapa senangnya hati omqk nak. Omak selalu menangis kepergianmu, setiap hari semenjak engkau pergi. Tapi omak sungkan mengutaran penolakan omakKarena omak lihat kamu begitu bersemangat".

Ayah juga senang mendengar kabar gembira ini. Ia menghapiri dan memeluk saya, begitu juga omak. Ayah sangat kangen sekali ternyata. Tanpa kusadari airmatakupun membasahi pipiku. Kakak dan saudara lainnya juga terharu campur gembira dan merasa tidak lagi kehilangan.

@@@

Satu bulan sepulang merantau, omak ingin berdiskusi pada saya, terasa sekali ada sesuatu yang ingin ia sampaikan. Akhirnya waktu itupun tiba, sesaat setelah selesai sholat subuh. Omak memanggil mendekat kehadapannya. Tampak keseriusan di wajahnya akan sesuatu yang ingin ia sampaikan

"Uccok, adong giot hu sapai"? Omak sambil mendekati kesaya.

"Ah laek i mak, porlu ma hu rasa i"? Menimpali pertanyaan omak.

"Gimana kalau kamu jadi guru saja, ujar ibu dengan lembut. Mengajar di sekolah dasar di kampung kita. Tapi awal-awal ngajar tak di kasi imbalan. Artinya guru honorer komite gajinya tidak ada, mengingat guru honor juga masih banyak mengajar. Kata ibu kepala sekolah sambil menunggu dana BOS tahun depan. Baru kemudian dapat gaji". Omak mencoba menawarkan pekerjaan.

"Baiklah omak, saya pikirkan dulu tawaran omak atas permohonan omak kepada kepala sekolah. Kasi saya waktu dalam satu minggu ini. Sebab saya nggk kepengen jadi guru. Saya tidak suka kadi guru. Walaupun omak pernah lihat aku melatih pramuka, tapi itu waktu di SMK. Dan berbeda dengan mengajar rutin sehari-hari".

"Kalau memang itu permintaanmu nak, baiklah saya akan tunggu. Dan jika kamu mau kita langsung menghadap kepala sekolah. Omak sangat senang kamu menjadi guru, sudah lama ibu mendambakan itu. Di banding ke inginan ayahmu yang menjadi seorang Polisi".

"Sekarang bergegaslah ke ladang nak, bantu ayahmu memanen sayuran. Besok hari Minggu omak jualan kepasar, hitung-hitung tambahan penghasilan. Kakak dan saudara yang lain sudah dari tadi di ladang. Sepertinya panen kita kali ini lumayan banyak. Jangan lupa bawa air minum dan obat ayahmu ya"?

"Baiklah omak, saya pergi dulu. Saya akan pikirkan tawaran omak, satu minggu kedepan akan saya kasi jawaban untuk omak. Saya masih ragu dengan kemampuan saya. Terlebih sudah menganggur selama 9 bulan setelah tamat. Kembali berperan seperti anak sekolahan, rasanya agak risih. Maklum sudah nggk kepikiran lagi tentang dunia pendidikan"

"Iya, saya tunggu jawaban kamu selama seminggu" Omak sambil memberi bungkus obat ayah dan botol air minum

Labura, 17 Oktober 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post