Syaiful Rahman

Syaiful Rahman dapat dihubungi melalui [email protected] atau 081915522463....

Selengkapnya
Navigasi Web
(141) MASIH BANYAK YANG RAGU

(141) MASIH BANYAK YANG RAGU

Setiap kali ada pelatihan sasisabu, salah satu pertanyaan yang acap muncul adalah berapa usia minimal anak yang boleh ikut. Pertanyaan itu wajar sebab banyak orang tua atau guru yang belum yakin anak mereka bisa menulis buku. Apalagi jika anak mereka masih kelas rendah.

Sebagian yang lain, tidak terlalu berharap besar anaknya bisa menulis. Baginya, yang penting diikutkan dulu. Di samping untuk menambah ilmunya, ya siapa tahu lewat pelatihan sasisabu, anak itu terinspirasi untuk menulis buku.

Sebenarnya tidak ada batas usia minimal peserta sasisabu. Tapi, ya yang cukup rasional. Kalau baru usia dua bulan, jangan ikutkan sasisabu. Nanti malah nangis, kakak pelatihnya bingung.

Sepanjang mengisi sasisabu via offline, peserta terkecil dan termuda saya temukan di kelas Sasisabu DKI 2 pada 14 -- 15 Desember 2019. Salah satu pesertanya bernama Malika Rahmania Muttaqin. Dia masih kelas 1 madrasah ibtidaiyah.

Dia berani mengikuti kelas full dua hari. Khusyuk dan selalu penuh semangat. Saat itu dia belum bisa mengetik pakai laptop. Jadi, dia menulis tangan di buku. Sesekali saya ambilkan minum agar dia semakin semangat menulis.

Banyak orang tua yang kagum ke dia. Dia menjadi artis yang diajak foto oleh orang tua yang hadir dan teman-temannya. Di akhir acara, dia diminta memberikan testimoni. Tapi, karena kecil, akhirnya dia diangkat dan disuruh berdiri di atas meja.

Setelah selesai menulis cerita di buku tulis, Malika mulai belajar mengetik di laptop. Dengan sabar dia memilih tuts keyboard. Tentu saja sangat pelan. Tapi, tidak masalah. Itu adalah proses.

Setelah semua rampung, naskah calon bukunya segera dikirim ke email yang sudah ditentukan. Dia mulai gelisah, ingin segera melihat bukunya terbit dan cetak. Alhamdulillah dalam waktu singkat, buku Malika terbit dan sudah dicetak.

Covid-19 memang telah mengubah banyak hal. Tapi, dia tidak mengubah semangat Malika untuk terus berkarya. Dalam waktu kurang dari satu bulan, buku Malika yang berjudul Sekolahku Surgaku laku lebih dari 100 eksemplar.

Keberhasilan Malika menular ke adiknya yang masih duduk di bangku TK. Adiknya yang bernama Muzammil MM juga ingin menulis buku. Ketika Sasisabu Daring mulai dibuka untuk kali pertama pada 8 Mei 2020, Malika dan Muzammil segera mendaftarkan diri. Dia menulis buku dengan judul Robot Saleh.

Melihat keberhasilan Malika, kami ingin lebih banyak anak-anak yang terinspirasi darinya. Oleh karena itu, pada kelas Sasisabu Daring 3, kami mengundang Malika sebagai guest star.

Dengan penuh percaya diri, Malika bercerita pengalamannya menulis buku kepada seluruh peserta Sasisabu Daring 3. Dia juga menyampaikan bahwa sekarang dia sedang menulis buku keduanya dengan judul Malika, The Explorer. "Malika ingin menulis kisah perjalanan wisata, Kak," katanya mantap.

Sumenep, 3 Juni 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

luar biasa, masyaAllah jiwa menulis sdh kental

03 Jun
Balas

Mantaap...kecil-kecil sudah menjadi penulis

03 Jun
Balas

Mantaap...kecil-kecil sudah menjadi penulis

03 Jun
Balas

Mantaap...kecil-kecil sudah menjadi penulis

03 Jun
Balas

Mantaap...kecil-kecil sudah menjadi penulis

03 Jun
Balas

Belajar dari covid, instruktur nya handal

03 Jun
Balas

Keren Bu. Salam kenal dan salam Literasi ya?

03 Jun
Balas

Mantap...kecil-kecil jadi penulis....

03 Jun
Balas



search

New Post