Syaiful Rahman

Syaiful Rahman dapat dihubungi melalui [email protected] atau 081915522463....

Selengkapnya
Navigasi Web

(159) BAHASA JURNALISTIK

Kalau kita membuka aplikasi KBBI Edisi V Kemendikbud, kita akan menemukan menu Ragam. Di sana ada beberapa ragam kata, yaitu Arkais, Klasik, Hormat, Cakapan, dan Kasar.

Ternyata dalam penulisan juga terdapat beberapa ragam. Ada bahasa sastra, bahasa ilmiah, bahasa undang-undang, dan bahasa jurnalistik.

Setiap ragam tentu memiliki perbedaan. Kita bisa melihat dengan nyata bagaimana bahasa dalam karya ilmiah, bahasa dalam undang-undang, bahasa dalam karya sastra, dan bahasa dalam jurnalistik.

Bahasa dalam karya sastra biasanya dipenuhi dengan berbagai majas dan makna denotatif. Karya sastra juga tidak menuntut aktualitas dan faktualitas yang ketat. Kita bisa membaca novel atau puisi untuk merasakan ragam bahasa sastra.

Namun, kalau kita membaca karya jurnalistik seperti berita di media cetak atau media online, tentu rasanya sangat berbeda. Karya-karya jurnalistik menuntut kelengkapan unsur 5W+1H dan cara penyajiannya terkadang tidak harus mengikuti "diterangkan" dan "menerangkan" (DM). Acap kita temui justru dibalik menjadi MD.

Kecepatan ketersampaian maksud (informasi), keluwesan, kelugasan, dan kebagusan nalar menjadi pertimbangan penting dalam karya jurnalistik. Hal itu karena karya jurnalistik, khususnya hard news, memiliki umur yang sangat pendek.

Untuk menguasai setiap ragam tulisan memang tidak mudah. Butuh latihan yang sungguh-sungguh. Jadi, jangan heran bila ada orang yang bisa menulis karya sastra dengan bagus, tapi kesulitan saat hendak menulis karya ilmiah. Sebaliknya, ada pula orang yang pandai menulis karya ilmiah, tapi kesulitan untuk menulis berita. Semua butuh latihan dan tidak ada yang instan.

Ini baru soal bahasa. Belum lagi soal foto. Dalam dunia fotografi, kita juga mengenal foto dokumentasi, foto jurnalistik, dan lain-lain. Saya masih mempelajari topik fotografi ini. Sebab kalau karya tulisan berupa karya jurnalistik, tapi fotonya bukan foto jurnalistik malah dikhawatirkan jadi lucu.

Sumenep, 21 Juni 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan yang selalu menjadi tambahan ilmu bagi saya. Terima kasih pak Syaiful.

22 Jun
Balas

Jadi pingin tahu contoh artikel dan fotografi yang lucu

21 Jun
Balas



search

New Post